Mohon tunggu...
fahni maulina
fahni maulina Mohon Tunggu... Guru - Guru di UPT SMPN 1 SALO,KAB.KAMPAR,RIAU

suka bertemu dengan orang-orang baru,traveling dan mencoba hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Modul 3.1 Koneksi antar Materi Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

16 Februari 2023   00:06 Diperbarui: 16 Februari 2023   00:10 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

TUGAS MODUL 3.1 KONEKSI ANTAR MATERI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP memebuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat dengan beraneka cara dan media

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Perkenalkan saya Fahni Maulina,S.Pd Calon Guru Penggerak angkatan 6 dari UPT SMPN 1 Salo,Kabupaten Kampar,Riau. Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih banyak kepada Fasilitator Bapak Mukhlis,S.Pd,SE,M.Si dan Pengajar Praktik Ibu Meldawati,S.Pd yang selalu memberikan bimbingan, motivasi dan supportnya dalam pendidikan Guru Penggerak ini. Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang koneksi antar materi modul 3.1 tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dan kaitannya dengan modul-modul yang sudah saya jalani selama proses pendidikan Guru Penggerak ini.

Sebelumnya saya ingin menafsirkan Kutipan yang sangat bagus yaitu:

Mengajarkan anak berhitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik

( Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best )

=Bob Talbert=

Dari kutipan diatas kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang saya pelajari saat ini adalah Pendidikan merupakan suatu proses untuk membentuk citra baik dalam diri manusia agar berkembang seluruh potensi yang ada dalam dirinya, pendidikan bukan hanya sekedar mengajarkan murid tentang ilmu pengetahuan namun bagaimana semua itu masuk kedalam kalbu alam pikir mereka sehingga semua akan berdampak pada perilaku dan karakter karena manusia beradab lebih baik dari orang berilmu. Ilmu yang baik dilandasi oleh karakter baik sehingga murid dapat menjalankan kehidupan dengan bahagia dan keselamatan setinggi-tingginya.

Seorang pendidik harus bisa menjadi contoh yang baik kepada murid-murid nya,karena sebagai pendidik berarti kita harus siap menjadi Role Model semua nilai-nilai kebajikan bagi murid-murid dan seluruh warga sekolah bahkan dilingkungan tempat kita tinggal. Oleh karena itu kita harus bisa menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan yang tercermin dalam keseharian kita.

Sebagai pendidik kita harus bisa berkontribusi bagi peserta didik,setiap keputusan yang kita ambil harus berpihak pada peserta didik dengan dilandasi oleh nilai-nilai kebajikan. Pendidk berkewajiban untuk menyampaikan nilai kebenaran dan keteladanan. Hal ini sejalan dengan kalimat bijak berikut ini :

" Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis." (Georg Wilhelm Friedrich Hegel).

 Memahami kalimat bijak tersebut pendidikan merupakan suatu proses menuntun siswa dengan penguatan karakter,norma-norma sehingga akan menjadi generasi yang memiliki nilai moral,kebajikan dan kebenaran untuk menjalankan kehidupannya. Generasi masa depan adalah cerminan pendidikan saat ini yang kita tanamkan ke murid,seperti membuat mahakarya terbaik yang akan mewarnai negeri ini dimasa depan.

Setelah kita memahami dua kalimat bijak diatas, Berikut adalah Panduan Pertanyaan dan jawaban untuk membuat Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antarmateri):

1. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Ki Hajar Dewantara dengan filosofi triloka nya memiliki pengaruh bagaimana seorang guru mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Pratap Triloka yang menjadi semboyan dalam pendidikan sampai saat ini adalah :

Ing Ngarso Sung Tulodo, yang artinya sebagai pemimpin kita harus bisa menjadi teladan, contoh atau panutan. Menjadi teladan itu artinya si pemberi teladan harus senantiasa sadar, aware terhadap pikiran, perkataan, dan tindakannya

Ing Madya Mangun Karsa, Artinya Seorang pemimpin juga harus mampu memberikan dorongan, semangat dan motivasi dari tengah

Tut Wuri Handayani, yang berarti di belakang memberikan dorongan. Contoh pelaksanaan ini dapat terlihat saat guru mengamati, mengikuti, dan mengarahkan anak didik dari belakang dalam mengimplementasikan apa yang dipelajarinya.

Pengambilan keputusan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran di kelas yang berpihak dan memerdekakan murid akan menjadi contoh dan tauladan bagi murid-murid untuk mulai berani mengambil keputusan-keputusan yang sesuai dengan pilihannya sendiri tanpa paksaan dan campur tangan orang lain. Diharapkan bahwa murid akan lebih nyaman untuk berkomunikasi dan menentukan pilihan keputusan bersama dengan guru , dan para guru akan lebih memperhatikan kepentingan muridnya

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai kebajikan yang tertanam pada seorang pendidik yaitu nilai kebaikan,kejujuran,tanggungjawab,disiplin,toleransi,gotongroyong dan nilai-nilai kebaikan lainnya. Nilai-nilai tersebut adalah nilai yang harus kita hargai dalam hidup dan sangat berpengaruh pada pembentukan karakter,perilaku dan membimbing kita dalam mengambil sebuah keputusan. Sebagai guru penggerak tentunya ada beberapa nilai yang harus dipegang,yaitu mandiri,inovatif,reflektif,kolaboratif dan berpihak pada murid. Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat diperlukan nilai-nilai,prinsip, pendekatan dan langkah-langkah yang benar sehingga keputusan tersebut merupakan keputusan yang paling tepat dengan resiko yang paling kecil bagi seluruh pihak,terutama bagi kepentingan / keberpihakan bagi anak didik kita. Untuk membuat keputusan berbasis dilema etika, tentunya ada prinsip atau nilai-nilai yang mendasari pemikiran kita dalam mengambil keputusan. Ada 3 prinsip yang sering dipakai seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil sebuah keputusan,tentunya prinsip-prinsip lain juga dapat kita gunakan. Ketiga prinsip ini seringkali membantu dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan,yang sering kita hadapi sebagai pemimpin pembelajaran. Ketiga prinsip tersebut adalah :

Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Dengan adanya nilai-nilai kebajikan yang tertanam di diri kita dan ketiga prinsip tersebut,maka sebuah keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan dan tidak ada yang merasa dirugikan,sehingga akan mendorong terwujudnya suasana positif dalam ekosistem sekolah.

3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Pembimbingan yang telah dilakukan oleh fasilitator dan pengajar praktik saya selama proses pendidikan guru penggerak ini telah membantu saya mengevaluasi keputusan yang telah saya ambil. Apakah keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid, apakah sudah sejalan dengan nilai-nilai kebajikan universal, apakah keputusan yang diambil bermanfaat untuk banyak orang dan apakah keputusan yang diambil tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Hal-hal ini tentunya bisa terbantukan dengan adanya sesi coaching yang telah dibahas pada modul 2, Pentingnya pendekatan Coaching dilaksanakan oleh guru, karena guru dalam hal ini sebagai coach akan menggali potensi yang dimiliki oleh muridnya dengan memberi pertanyaan pemantik sehingga murid dapat menemukan potensi yang terpendam dalam dirinya untuk dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Untuk dapat mengambil sebuah keputusan dengan baik maka keterampilan coaching akan membantu kita sebagai pemimpin pembelajaran dengan pertanyaan- pertanyaan untuk memprediksi hasil dan berbagai opsi dalam pengambilan keputusan. Coaching dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat yang akan berpengaruh sehingga terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman dengan demikian akan berpengaruh bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek social emosionalnya sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan terutama masalah dilema etika. pendidik dalam hal ini guru harus mampu melihat dan memahami kebutuhan belajar muridnya serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, diperlukan kompetensi sosial emosional seperti kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan ketrampilan berhubungan sosial (relationship skills). Sehingga diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara sadar penuh (mindfull), terutama sadar dengan berbagai pilihan , konsekuensi yang akan terjadi, dan meminilisir kesalahan dalam pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan membutuhkan keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil karena tidak ada keputusan yang bisa sepenuhnya mengakomodir seluruh kepentingan para pemangku kepentingan. Namun tujuan utama pengambilan selalu pada kepentingan dan keberpihakan pada anak didik

 5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Sebagai pendidik kita harus bisa memahami permasalahan yang terjadi,apakah masalah tersebut merupakan masalah dilema etika atau bujukan moral. Dengan adanya nilai-nilai yang tertanam pada diri seorang pendidik baik nilai inovatif,mandiri,kolaboratif,reflektif dan berpihak pada murid,seorang pendidik akan menuntun muridnya untuk dapat mengenali potensi yang ada pada dirinya dalam mengambil keputusan dan mengatasi masalah yang dihadapi sehingga dengan nilai-nilai yang dimilikinya akan berpengaruh pada keputusan yang akan diambilnya baik secara sadar ataupun tidak. Jika nilai-nilai yang dianutnya nilai-nilai positif maka keputusan yang diambil akan tepat, benar dan dapat dipertanggung jawabkan dan begitupun sebaliknya jika nilai-nilai yang dianutnya tidak sesuai dengan kaidah moral, agama dan norma maka keputusan yang diambilnya lebih cenderung hanya benar secara pribadi dan tidak sesuai harapan kebanyakan pihak

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman

Pengambilan keputusan yang terkait dengan masalah-masalah moral dan dilema etika hanya dapat tercapai jika  dilakukan dengan menentukan 4 paradigma, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dapat dipastikan bahwa jika pengambilan keputusan dilakukan secara akurat melalui proses analisis kasus yang cermat dan sesuai dengan 9 langkah tersebut, maka keputusan tersebut diyakini akan mampu mengakomodasi semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan , maka hal tersebut akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman

 7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Dalam pengambilan keputusan terutama mengenai masalah norma dan dilema etika ini memang banyak sekali tantangan nya. Banyak hal yang harus dipertimbangkan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan dan dapat mengakomodir semua kepentingan dari pihak-pihak yang terlibat serta Keputusan yang diambil harus lah selalu berpihak pada murid. Tantangan -- tantangan yang sering terjadi biasanya tidak adanya keberanian dan rasa percaya diri dalam pengambilan keputusan terutama bila berbenturan dengan nilai-nilai yang sama-sama benar, sering terjadi perbedaan pandangan di antara pihak-pihak yang terlibat dalam kasus yang mempersulit tercapainya kesepakatan, dan sering dalam pengambilan keputusan tersebut , kita tidak mempunyai pilihan yang lain karena aturan yang ada pada pimpinan/ sekolah,, adanya nilai-nilai kesetiakawanan yang masih kental dalam budaya di lingkungan menimbulkan rasa kasihan lebih dominan dan terburu-buru dalam pengambilan keputusan. Semua tantangan -- tantangan tersebut dapat merubah paradigma dilingkungan tersebut.

 8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Menurut pendapat saya pengambilan keputusan yang kita ambil sangat berpengaruh dengan pengajaran yang memerdekan murid,seperti keputusan kita dalam memilih metode, media pembelajaran dan system penilaian yang dilakukan oleh guru untuk anak-anak yang berbeda potensi nya dan dapat memenuhi kebutuhan belajar murid, maka hal ini akan dapat memerdekakan murid dalam belajar dan pada akhirnya murid dapat berkembang sesuai dengan potensi dan kodratnya. Namun sebaliknya apabila keputusan tersebut tidak berpihak kepada murid, dalam hal metode, media, penilaian dan lain sebagainya maka kemerdekaan belajar murid hanya sebuah omong kosong belaka dan tentunya murid tidak akan dapat berkembang sesuai potensi dan kondratnya.

 9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Setiap keputusan yang diambil oleh Pendidik sebagai pemimpin pembelajaran sangat berpengaruh terhadap kehidupan atau masa depan murid-muridnya, karena ketika seorang pendidik sudah mengambil keputusan yang berpihak pada murid dan memerdekakan sudah dipastikan murid-murid akan belajar menjadi manusia yang merdeka,inovatif,kreatif dalam mengambil keputusan untuk masa depannya. Di masa depan mereka akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang matang, penuh pertimbangan dan cermat dalam mengambil keputusan-keputusan penting bagi kehidupan dan pekerjaannya

 10. Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan akhir yang dapat ditarik dari pembelajaran modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran terkait dengan modul-modul yang telah dipelajari sebelumnya, merupakan satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan untuk memerdekakan murid dalam belajar, Sebagaimana dijelaskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa Pendidikan bertujuan menuntut segala proses dan kodrat/potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya sendiri, sekolah maupun masyarakat.

Dalam melaksanakan proses Pendidikan, seorang pendidik harus mampu melihat dan memahami kebutuhan belajar muridnya serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Untuk dapat mengambil sebuah keputusan dengan baik maka keterampilan coaching akan membantu kita sebagai pemimpin pembelajaran dengan pertanyaan- pertanyaan untuk memprediksi hasil dan berbagai opsi dalam pengambilan keputusan.

Keterampilan coaching ini dapat membantu murid dalam mencari solusi atas masalahnya sendiri tidak sebatas pada murid, keterampilan cocaching dapat diterapkan pada rekan sejawat atau komunitas terkait permasalahan yang dialami dalam proses pembelajaran. Selain itu diperlukan kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berhubungan sosial (relationship skills) untuk mengambil keputusan dan proses pengambilan keputusan diharapkan dapat dilakukan secara sadar penuh(mindfullness), sadar dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada.

 11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Pada modul 3.1 ini sejauh pemahaman saya mengenai pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin pembelajaran ketika kita dihadapkan dengan permasalahan,kita harus bisa mengidentifikasi permasalahan tersebut apakah masalah tersebut merupakan dilema etika atau bujukan moral. Jika permasalahan tersebut  bersifat moral atau dilema etika,dalam pengambilan keputusannya kita harus melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang dan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dimana kita dihadapkan dengan 2 pilihan keputusan yang sama-sama benar (benar lawan benar) tetapi ada dua nilai yang saling berbenturan. Sedangkan bujukan moral adalah permasalahan yang berkaitan dengan kasus hukum (benar lawan salah), dalam hal ini kita harus bisa tegas dan mempunyai keberanian dalam pengambilan keputusan, jangan ada factor-faktor atau orang lain yang mempengaruhi kita dalam pengambilan keputusan dalam masalah yang bersifat bujukan moral.

 12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini saya pernah menerapkan pengambilan keputusan dalam situasi moral dilema, hanya saja tidak terlalu memenuhi semua langkah-langkah pengambilan keputusan sesuai dengan yang sudah saya pelajari di modul 3.1 ini. Sebelum mempelajari modul ini dalam mengambil keputusan saya selalu berdiskusi dengan pihak-pihak terkait dalam proses penyelesaiannya, dan biasanya saya selalu memakai prinsip berpikir berbasis rasa perduli dan berpikir berbasis hasil akhir dalam pengambilan keputusan saya. Bedanya dengan sekarang setelah saya mempelajari modul ini dalam menghadapi permasalahan dilema etika.dalam pengambilan keputusannyaharuslah memperhatikan nilai-nilai kebajikan yang ada didalamnya, 4 paradigma pengambilan keputusan,3 prinsip pengambilan keputusan dan ada tahap 9 langkah pengujian pengambilan keputusan yang akan kita ambil. Sebelumnya saya tidak pernah melakukan pengujian atas keputusan yang sudah saya ambil dan tidak merefleksikannya.

 13. Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Dalam mempelajari konsep pengambilan keputusan yang berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dan sangat berdampak bagi saya dengan merubah pola pikir saya dalam menerapkan langkah-langkah prosses pengambilan keputusan sesuai dengan modul yang sudah dipelajari. Dimana setiap keputusan yang dibuat harus bisa dipertanggungjawabkan dan dapat mengakomodasi semua kepentingan yang terlibat serta meminimalisir resiko yang akan terjadi. Dan yang paling terpenting adalah setiap keputusan yang kita ambil hendaklah harus selalu berpihak pada murid, agar murid-murid kita nantinya dapat menjadi manusia yang merdeka dan mencapai keselamatan yang setinggi-tingginya. Sebelumnya dalam mengambil keputusan saya selalu berpikir atas rasa kemanusiaan dan rasa keperdulian.

 14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sebagai seorang individu dalam mempelajari topic modul ini sangat lah penting bagi saya,agar keputusan yang saya ambil nantinya tidak merugikan diri saya pribadi dan bisa saya pertanggungjawabkan nantinya. Sedangkan sebagai seorang pemimpin mempelajari topic modul ini juga sangat penting,agar keputusan yang diambil nantinya tidak merugikan orang lain,bisa dipertanggungjawabkan,mengetahui nilai-nilai kebajikan yang harus dipertahankan dalam membuat sebuah keputusan, dan yang terpenting adalah setiap keputusan yang diambil selalu berpihak pada murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun