Mohon tunggu...
Fahmy Fauzy
Fahmy Fauzy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sunmori: Wisata Berkendara di Kawasan Lembang hingga Ciater

11 Mei 2022   06:49 Diperbarui: 11 Mei 2022   07:42 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sunday morning ride atau sunmori merupakan kegiatan berkendara di hari minggu, pagi hari. Sunmori sendiri baru menjadi trend para pengendara sepeda motor di Indonesia beberapa tahun belakangan. Awal mula ramainya kegiatan sunmori di Indonesia ini dipengaruhi oleh beberapa pembuat konten otomotif dan motovlog yang berasal dari kawasan Jabodetabek.

Karena banyaknya video yang menampilkan kegiatan sunmori di media massa dan digital, para rider dan komunitas motor pun banyak melakukan kegiatan sunmori setiap minggu nya untuk berkumpul bersama. 

Anjar Rahman seorang pengendara yang juga tergabung dalam komunitas motor mengatakan, ketika sunmori tujuan nya hanya untuk berkendara santai dan berkumpul.

"Berangkat sunmori jam 6, atau paling siang jam 7 pagi. Saya sunmori itu hanya untuk riding santai sambil menikmati pagi yang indah, lalu berkumpul sama teman," ucap Anjar.

Anjar sudah melakukan kegiatan sunmori dari tahun 2016, yang di tahun tersebut kegiatan sunmori belum begitu ramai dan belum banyak dikenal orang.

"saya sunmori itu sejak 2016, sebelum sunmori ramai seperti sekarang" ungkap Anjar. 

Sunmori yang dilakukan di kawasan Lembang hingga Ciater juga memberikan dampak positif bagi warga sekitar. Warga yang merasakan dampak sunmori secara langsung yaitu pemilik warung kopi atau tempat istirahat di sepanjang jalan Lembang dan Ciater, karena banyak komunitas motor dan pengendara yang singgah.

Jalanan yang dikelilingi hutan pinus dan kebun teh menjadi destinasi liburan di akhir pekan, karena tidak memakan waktu yang banyak dari kota Bandung. Selain itu, jalanan yang berkelok membuat para pengendara merasa tidak jenuh jika berkendara di kawasan Lembang dan Ciater.

Jaka Doni, pemilik warung kopi merasakan bahwa sejak adanya sunmori, warung tempat ia berjualan menjadi ramai karena banyaknya pengendara yang singgah dan berkumpul di tempat ia berjualan.

"keuntungan dari sunmori membuat pedagang jadi ramai," tutur Jaka.

Seorang juru parkir, Ade Yusuf, mengatakan bahwa sejak adanya sunmori bisa mendapatkan keuntungan 2 kali lipat dari hari biasanya, karena banyak nya kendaraan yang singgah dan parkir.

"Alhamdulillah kalau ada yang sunmori omset naik 2 kali lipat daripada hari biasa" kata Ade.

Hubungan timbal balik antara pedagang dan pengendara cukup baik, karena pedagang memberikan tempat yang nyaman sedangkan pengendara yang singgah membantu perekonomian pedagang dengan membeli dagangannya.

Namun, selain dampak positif yang diberikan pengendara terhadap warga yang berjualan, terdapat dampak negatif yang diberikan juga. Tidak seluruh pengendara dan komunitas motor yang melakukan kegiatan sunmori dengan tingkah laku yang baik. Terdapat beberapa oknum pengendara yang mengendarai kendaraan dengan ugal-ugalan. Hal tersebut tentu sangat membahayakan pengendara lain yang melintas.

Tak heran jika banyak sekali kecelakaan yang terjadi di Lembang dan Ciater ketika hari minggu karena pengendara yang ugal-ugalan. Hampir setiap minggu nya terjadi kecelakaan antara pengendara atau kecelakaan tunggal. 

Anjar meresahkan kelakuan oknum pengendara yang ugal-ugalan, karena pengendara yang lain terkena imbas dari kelakuan oknum tersebut, yaitu seringnya polisi berpatroli untuk membubarkan kerumunan komunitas motor.

"buat apa kalian kebut-kebutan di jalan raya, mondar-mandir cuma untuk difoto. Tolong di hentikan, karena kami yang cuma berkendara santai ikut kena imbasnya juga, kalau mau kebut-kebutan mending di sirkuit aja, karena sunmori itu bukan ajang buat balapan," ucap Anjar.

Selain ugal-ugalan, penggunaan knalpot berisik banyak sekali digunakan oleh oknum pengendara. Tentu penggunaan knalpot berisik seperti itu sangat meresahkan warga sekitar, karena hari minggu tentunya menjadi hari libur yang digunakan untuk bersantai dan menikmati hari, tetapi diganggu oleh suara knalpot oknum pengendara.

Hafidz Sidik warga Lembang yang merasa resah terhadap kelakuan oknum pengendara yang menggunakan knalpot berisik merasa terganggu dengan suara yang dikeluarkan oleh knalpot berisik itu.

"Meresahkan, jadi setiap hari libur itu selalu ada kendaraan berisik. Jadi kita sebagai warga daerah itu selalu merasa terganggu," kata Hafidz.

Saat ini bisa dilihat di platform YouTube, banyak sekali video yang beredar mengenai adanya oknum warga yang melakukan aksi sweeping atau tindakan yang main hakim sendiri tanpa adanya kebijaksanaan atau peringatan secara baik-baik.

Oknum warga tersebut melakukan aksi sweeping bukan tanpa sebab, tetapi karena adanya penyebab, yaitu banyaknya pengendara yang meresahkan sehingga warga melakukan bentuk penolakan dengan melakukan aksi sweeping.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun