Mohon tunggu...
Fahmi Miftahulzaman
Fahmi Miftahulzaman Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

IFNJ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kelompok Kaderisasi HMCH 2019: Ibnu Sina

4 Desember 2019   23:58 Diperbarui: 5 Desember 2019   00:36 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaderisasi HMCH

Dalam sebuah organisasi, kaderisasi menjadi salah satu hal yang paling penting. Kaderisasi berfungsi dalam mempersiapkan calon/kader yang siap melanjutkan tujuan sebuah organisasi. Organisasi tanpa adanya kaderisasi akan menimbulkan ketidakmatangan calon pengurus dalam menjalankan roda organisasi di masa yang akan datang. Kunci keberhasilan kaderisasi disini adalah system yang diterapkan dan dijalankan sesuai dengan tujuan yang diharapkan organisasi.

HMCH (Himpunan Mahasiswa Civic Hukum) merupakan Sebuah organisasi dibawah naungan UPI  yang berisikan mahasiswa program studi S1 Pendidikan Kewarganegaraan UPI. Di dalam HMCH sendiri terdapat kaderisasi yang dijalankan dalam waktu sekitar kurang dari setahun. Mahasiswa baru harus lulus kaderisasi jika ingin menjadi pengurus HMCH. Ada beberapa tahapan alur kaderisasi yang harus dijalankan oleh mahasiswa baru program studi Pendidikan Kewarganegaraan dimulai dari mabim (masa bimbingan) awal sampai mabim akhir, PAB (Penerimaan anggota baru), dan LKM (Latihan Kepemimpinan Mahasiwa). Dimana dalam setiap proses alur kaderisasi tersebut mahasiswa baru akan dibagi menjadi 10 kelompok. Pada tahun 2019, masing-masing kelompok tersebut dinamai dengan tema "Nama seorang Filsuf".  Tema tersebut merupakan tema yang sama untuk mahasiswa baru dengan angkatan masuk ganjil.

Mentor Kelompok Ibnu Sina

Selain itu, di setiap proses alur kaderisasi, masing-masing kelompok didampingi oleh 3 orang mentor. Disini mentor diberi tugas dalam mendapimpingi, mengarahkan, membantu, menasehati mahasiswa baru di setiap proses alur kaderisasi sampai selesai supaya mahasiswa baru tidak kebingungan dan tidak kehilangan arah.

Dalam 10 kelompok kaderisasi HMCH tahun 2019, terdapat satu kelompok yang menarik perhatian semua pengurus dan calong pengurus HMCH. Kelompok tersebut adalah kelompok 5 dengan nama "Ibnu Sina". Nama kelompok tersebut terinspirasi dari tokoh terkenal yang berasal dari persia yaitu Ibnu Sina.. Ibnu sina adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter. Pemikiran filsafat ibnu yang paling terkenal adalah tentang emanasi, jiwa, wujud, dan kenabian. Sedangkan karyanya dalam bidang kedokteran yang sangat terkenal adalah al-Qanun fi at-tibb yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad sehingga beberapa orang menganggapnya sebagai bapak kedokteran modern.

Selain dari latar belakang nama kelompoknya yang menarik, Kelompok Ibnu sina mempunyai mentor yang baik, perhatian, dan paling peduli terhadap anak mentornya.  Menariknya, mentor Ibnu sina semuanya berasal dari perwakilan UUK (Unit-unit Khusus) yang berbeda-beda. UUK merupakan organisasi dibawah naungan HMCH, dimana setiap pimpinan UUK bertanggungjawab langsung kepada Ketua Umum BEM HMCH.  Kelompok Ibnu Sina terdapat 3 mentor diantaranya; Fahmi Miftahulzaman yang merupakan perwakilan dari CHSS (Civic Hukum Soccer Society), Dini Agnestin yang merupakan perwakilan dari MAPACH (Mahasiswa Pecinta Alam Civic Hukum), dan Rizky Azharianto yang perwakilan dari CHMC (Civic Hukum Motorcyle Community). Selain dari latar belakang UUK yang berbeda-beda, Kelompok Ibnu Sina ini dimentori langsung oleh Ketua Ibnu Sina tahun 2017 yaitu Fahmi Miftahulzaman, dan anggotanya yaitu Dini Agnestin. Sehingga dalam proses pembimbingan selama kaderisasinya, Kelompok Ibnu Sina tahun 2019 banyak dimasukan unsur-unsur Kelompok Ibnu Sina tahun 2017 dimulai dari yel-yel, cara bekerjasama, cara mengolah pola pikir, dll. Sehingga kelompok Ibnu Sina 2019 dilatih agar kebersamannya terus bertahan sampai kapanpun, saling membantu tidak hanya sebatas ketika saat kaderisasi saja seperti Kelompok Ibnu Sina 2017 yang sampai saat ini kebersamaan dan kekeluargannya masih terjaga.

Profil Kelompok Ibnu Sina

Kelompok Ibnu Sina tahun 2019 berisikan 3 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Setiap orang nya mempunyai kode angka urutan barisan jelajah PAB. Kode 00 yaitu Naufal Rizkia Rachman sebagai Ketua kelompok namun tidak mengikuti PAB, kode 01 yaitu Ramdan Darmawan sebagai wakil ketua, kode 02 yaitu Fadya Mardhiyyah sebagai anggota, kode 03 yaitu Karina Mega Puspita sebagai anggota, kode 04 yaitu Karina Asiyah Dwitasari sebagai anggota, kode 05 yaitu Tresi Ayuning Lestari sebagai anggota, kode 06 yaitu Shela Febiyani sebagai anggota, kode 07 yaitu Kurnia Angelyzabeth sebagai  anggota, kode 08 yaitu Triyani sebagai anggota, dan kode 09 yaitu Padil Tambunan sebagai anggota.

Karakter Kelompok Ibnu Sina

Sangat disayangkan Ketua kelompok Ibnu Sina tidak mengikuti PAB, padahal kelulusan PAB menjadi salah satu syarat kelulusan kaderisasi HMCH. Beliau tidak mengikuti PAB karena lebih memilih mengikuti perlombaan Muay Thai. Semua mengharapkan Naufal mengikuti PAB, namun waktu berkata lain. Waktu dan keadaan menjadi alasan mereka tidak bisa berjuang bersama-sama di kegiatan PAB. Semuanya kehilangan sosok ketua kelompok Ibnu Sina yang asli karena harus digantikan sementara dulu oleh Ramdan. Terkadang teman-temanya bercanda bahwa Naufal merupakan ketua kelompok yang apatis, namun sebenarnya semua anggota dan mentornya mendukung apapun yang dia putuskan. Dan yang paling terpenting semuanya mendo'akaan yang terbaik untuknya karena berprestasi juga merupakan suatu hal yang patut dibanggakan.

Wakil Ketua Ibnu Sina yaitu Ramdan Darmawan dari luar memang terlihat diam namun diamnya sungguh menghanyutkan. Beliau benar-benar bisa menggantikan peran sementaranya menjadi ketua kelompok. Beliau sungguh kuat dan bertanggungjawab di lapangan. Momen paling mengharukan saat kaderisasi adalah penutupan dan pengukuhan PAB. Dengan suasana seperti baru merdeka, sedih dan diiringi lagu nasional syukur, setiap mentor memberikan salam dan selamat kepada beliau. Fahmi Miftahulzaman memeluknya sampai keduanyaa sama sama menangis karena telah menyelesaikan PAB. Anggota yang lainnya pun ikut terharu melihat mentornya menangis. Bahagia terharu bisa menyelesaikan PAB, mereka teringat dengan perjuangan selama awal mabim sampai selesai. Ada satu hal yang pasti; "Air mata seorang lelaki pasti tulus".

Setiap anggota Ibnu Sina mempunyai karakter yang berbeda-beda. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan pula, dimana setiap kekurangan yang ada harus ditutupi oleh kelebihan yang ada dan dikuatkan satu sama lain. Walaupun dalam kelompok Ibnu Sina kadang suka ada yang sakit ketika mabimnya seperti Shela, Walaupun Ibnu Sina jarang berargumen dalam proses mabimnya seperti Naufal, Ramdan, Fadil, Shela, Triyani, Karina Asiyah, dan Angel, walaupun dalam pencarian ttd buku kaderisasinya nya cukup telat seperti Naufal dan Angel, walaupun mentalnya sempet ada yang terganggu seperti Padil dan Shela, namun kelompok Ibnu Sina mempunyai kelebihan yang patut diperhitungkan. Keramaian dan kehangatan kelompok menjadi eksistensi kelompok Ibnu Sina, hal-hal lucu, gokil dan terkesan tolol sering diperlihatkan. Apalagi Ibnu Sina mempunyai moodboster semua orang yakni Angel. Disamping itu kebersamaan dan kekeluargaan Ibnu Sina merupakan suatu hal yang sedang diusahakan dan diyakini akan bertahan lama.  

Ibnu Sina merupakan nama kelompok paling sakral di kaderisasi HMCH. Siapapun yang menamai kelompok kaderisasi nya dengan nama Ibnu Sina. Maka kelompok tersebut harus bertanggungjawab dan berjuang keras mengharumkan demi kebaikan nama Ibnu Sina di kaderisasi HMCH. Siapapun tentu pernah iri dengan Ibnu Sina karena kebersamaan dan kekeluargannya biasanya paling ramai dan bertahan lama sampai kapanpun. Setiap anggotanya akan merasa terikat dengan Ibnu Sina, semuanya dituntut untuk peduli dan membantu satu sama lain jika ada anggota Ibnu Sina yang kesusahan, dan membutuhkan bantuan. Ada satu pola pikir yang ditanamkan ke dalam kelompok Ibnu Sina: "Kelompok yang bagus bukanlah kelompok yang memenangkan penghargaan kelompok terbaik dari tim evaluasi, karena sejatinya kelompok terbaik adalah kelompok yang kebersamaannya bisa  bertahan sampai kapanpun dan tidak sebatas saat kaderisasi saja."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun