Mohon tunggu...
Mohammad Fahmi
Mohammad Fahmi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Random Cuties

12 Januari 2016   21:33 Diperbarui: 12 Januari 2016   21:53 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Random Girl | Illustration

Setelah memikirkannya … jelas tidak dengan baik-baik … aku memutuskan untuk melupakan wanita tersebut saja. Fenomena seperti ini sudah terlalu sering terjadi padaku, buat apa memikirkannya repot-repot kan? Lagi pula, ada yang bilang, kalau sudah jodoh tidak akan ke mana. Kalau memang dia adalah orangnya, aku tidak perlu khawatir juga suatu saat akan bertemu lagi. Yah itulah pembenaran yang paling sering aku gunakan untuk menyenangkan diri sendiri yang tidak pernah bisa menghadapi situasi seperti ini dengan kepala dingin.
Aku pun memandang ke arah wanita tersebut sekali lagi. Tidak terlalu cantik, tapi jelas sesuai dengan tipeku. Mungkin saja dia memiliki kegemaran yang sama denganku, mungkin juga tidak. Tapi biarlah, jangan diambil pusing dan lanjutkan hidupku seperti biasa. Toh kalau jodoh tidak akan ke mana.

Tidak lama kemudian bus yang kutumpangi pun sampai ke tempat tujuan. Aku berusaha untuk tidak menengok ke wanita tersebut lagi. Earphone yang kupakai tengah melantunkan lagu “Strange Chameleon” dari The Pillows. Suara Sawao Yamanaka yang meneriakkan lirik berbunyi “I wanna be your gentleman” menggema di kupingku. Huh, dramatis sekali.

Bus pun berhenti di halte depan mal yang aku tuju. Aku turun melalui pintu belakang sambil tetap mendengarkan musik dari The Pillows dan menghela nafas karena terbebas dari ruangan sempit yang dipenuhi banyak orang yang sempat aku bayangkan akan memukuliku sampai setengah mati.

Saat itulah aku menengok ke arah kanan, dan kulihat bahwa aku bukan satu-satunya orang yang turun di halte tersebut. Wanita yang dari tadi kupandangi nampak keluar dari pintu depan bus. Dia menghela nafas sebentar sebelum kemudian menengok ke arah kiri, ke arahku, dan nampak sedikit kaget. Ekspresi kaget itu pun langsung tergantikan dengan senyum manis yang jelas memiliki banyak arti bagi seorang bocah berusia seperempat abad.

Jadi, apa benar kalau jodoh itu tidak ke mana?

Sumber Gambar: Next Destination by Gerokun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun