Mohon tunggu...
Fahmi Ramadhan Firdaus
Fahmi Ramadhan Firdaus Mohon Tunggu... -

Constitutional Law Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Goncangan Politik dalam Korupsi Proyek E-KTP

11 Maret 2017   12:01 Diperbarui: 11 Maret 2017   12:07 1943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyaknya nama besar yang terlibat dan lamanya waktu pemeriksaan serta besarnya kerugian, cukup membuktikan bahwa kasus ini masuk dalam kategori “Mega Korupsi” yang masif. Namun jangan terlalu bahagia jika kasus KTP-el disebut "Mega Korupsi". Dalam catatam historis, kasus-kasus besar biasanya berakhir "too big to fail". Pertamina (1969-1970), Dolog Kalimantan Timur alias kasus Budiadji (1977), BLBI (1998), Bank Bali (1999), Century (2008), Hambalang (2009). Ada semacam konsensus untuk "stop sampai di dia saja".

Dukungan untuk memperkuat KPK harus kita tekankan selalu, dan yang pasti dengan adanya kasus korupsi e-KTP ini cita – cita warga negara Indonesia untuk menjadi negara yang modern harus ditunda dulu, bayangkan KTP yang terintegrasi dengan pajak, BPJS dan pelayanan publik lainnya ternyata Servernya masih berada di luar negeri. Hal ini bisa dikatakan pengkhianatan Negara terhadap Bangsa sendiri.

*) Fahmi Ramadhan Firdaus
 Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jember

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun