Mohon tunggu...
Fahmi Adam
Fahmi Adam Mohon Tunggu... Teknisi - Menulis adalah bahasa kalbu

mantan penulis yang masih mau menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wakil Rakyat Sibuk dengan Gedung Baru

11 April 2011   09:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:55 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh ironis sekali, ditengah-tengah rakyat yang terjebak dengan kemiskinan dan kesulitan ekonomi sang Wakil rakyatnya malah beramai-ramai memperselisihkan rencana pembangunan gedung yang kabarnya akan dilengkapi dengan segala fasilitas mewah seperti kolam renang dan perlengkapan olah raga, hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan di negeri kita yang tercinta ini, masih banyak persoalan penting yang harus segera terselesaikan tentang penuntasan kemiskinan yang saya rasa menjadi tanggung jawab bersama para wakil rakyat tersebut, dimana hati nurani mereka, ratusan juta mata rakyat Indonesia sedang melihat aksi kekonyolan yang terjadi  saat. namun saya salut dengan fraksi yang lebih memilih walk out dalam sidang tersebut ketimbang harus memutuskan suatu yang tidak perlu. marilah kita melihat dan membuka hati kita sejenak untuk mereka diluar sana yang berjuang untuk menghidupi dirinya atau bahkan keluarganya dengan susah payah, di luar sana masih terlalu banyak rakyat yang belum mampu membiayai anaknya sekolah walaupun program sekolah gratis saat ini sudah di aplikasikan dengan baik oleh pemerintah tetapi dalam nyatanya masih terdapat beban bagi mereka yang mengalami kesulitan ekonomi. hal selanjutnya yang harusnya dibahas oleh DPR  ialah soal masalah korupsi, dimana korupsi sudah mulai menjadi budaya yang tak terpisahkan di setiap elemen birokrasi di pemerintahan mulai dari pajak, entah itu pajak bangunan ataukah hasil pajak lain yang berhubungan dengan Pemerintah haruslah menjadi prioritas perbincangan yang utama, karena semua itu menyangkut kepentingan rakyat. dan yang terakhir ialah soal birokrasi hukum yang selama ini sudah mulai tidak tentu arahnya mau dibawa kemana, pasti kita dapat membedakan antara seorang pencuri kelas "udang rebon" sampai pencuri yang kalau boleh saya bilang "ikan paus " dapat sangat jelas ketimpangan hukum yang terjadi di Negeri kita tercinta ini, namun demikian bukan berarti hal itu semua tak bisa di ubah walaupun memang sulit menegakkan kebenaran, tetapi hal itu menjadi tantangan baru buat bangsa ini kedepan nantinya. mungkin dalam pemilihan anggota DPR mendatang kita harus lebih bijak memilih para pejabat tersebut, trackrecord-nya pun dapat  menjadi bahan pertimbangan pemilihan agar kita tidak terjebak kembali ke dalam situasi saat ini yang serba simpang siur, mulai dari masalah hukum yang menyangkut pejabat-pejabat besar yang tidak selesai status hukumnya hingga penyelesaian kasusnya yang tidak kunjung reda. harapan kita semua ialah Indonesia menjadi bangsa yang mandiri, bebas dari korupsi dan terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia kedepan, semoga saja gedung DPR yang baru dapat memberikan pelajaran kepada kita betapa sulitnya manusia itu menyentuh hatinya sendiri, ketika manusia dalam keadaan lupa diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun