Mohon tunggu...
Fahmi Nur Ibrahim
Fahmi Nur Ibrahim Mohon Tunggu... Penulis -

Hanya seorang blogger yang berusaha menjadi orang sholeh dengan menulis | @fahminuribrahim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Banyak Ragam Definisi Ulama

14 Februari 2017   10:24 Diperbarui: 14 Februari 2017   10:48 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://theglobejournal.com

Sedikit banyak bicara tentang Ulama, dalam pedoman agama yang saya dan mungkin banyak teman-teman anut (baca: Islām) ada keterangan dalam Hadits bahwa "Barangsiapa memuliakan orang alim (ulama) maka ia memuliakan aku (Rasul), barangsiapa memuliakan aku maka ia memuliakan Allah, dan barangsiapa memuliakan Allah maka tempat kembalinya adalah surga". Lalu siapa sih sebenarnya yang pantas disebut 'Ulama'? Ini beberapa pendapat yang saya temukan:

Beberapa literatur mendefinisikan Ulama secara sederhana, ada yang mengatakan 'Ulama adalah mereka yang menyampaikan kebaikan agama walau hanya mengajak memungut sepucuk sampah dari jalanan', ada yang berpendapat bahwa 'Ulama adalah mereka ahli agama yang juga menyampaikan ilmu agamanya kepada orang lain', ada pendapat bahwa 'Ulama adalah mereka yang menebar kebaikan, perdamaian, dan kesejahteraan dengan cara agamis', ada juga pendapat bahwa 'Ulama adalah mereka yang dengan tangannya (kekuatan) berani untuk mencegah segala kemunkaran (hal yang dilarang oleh agama Islām)'. Akan tetapi tidak ada manusia selain para Nabi dan Rasul yang dijamin tidak berbuat kesalahan, Ulama sama seperti kita yang mempunyai nafsu, hati dan juga akal.

Dalam perjanjian terdahulu antara Iblis dan Tuhan, Iblis tidak akan pernah henti untuk menggoda dengan menebar kebencian, fitnah, dan keraguan terhadap mereka orang-orang yang beriman dan bertaqwa (patuh pada perintah dan menjauhi larangan Tuhan). Karena itulah kita perlu untuk senantiasa memohon petunjuk dan lindungan kepada Tuhan, apa yang kita anggap benar belum tentu benar, dan apa yang kita anggap salah pun belum tentu salah.

Mohon maaf bila ada kalimat yang kurang berkenan, jangan sungkan untuk memberi masukan terbaik untuk saya, akhir dari saya semoga Negeri ini selalu diberkahi Tuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun