Mohon tunggu...
Fahmi Nouval Dzulfikri
Fahmi Nouval Dzulfikri Mohon Tunggu... Musisi - Musisi

Seorang penikmat dan pencipta musik yang memiliki ketertarikan dibidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selamat Datang di Zaman Antroposen ke-6: Menjawab Pertanyaan Mengapa Bumi Semakin Panas?

20 Oktober 2023   09:38 Diperbarui: 20 Oktober 2023   09:43 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa keadaan sekarang adalah keadaan dimana suhu bumi terasa panas sekali. bagaimana tidak, hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu rata-rata Bumi saat ini sekitar 0,89C (1,6F) lebih tinggi dari rata-rata jangka panjang dari tahun 1951 hingga 1980.

Pada tahun 2020, suhu rata-rata global secara statistik sama panasnya dengan tahun 2016, menjadikannya tahun terpanas sejak pencatatan suhu dimulai pada tahun 1880. Suhu rata-rata bumi saat ini mengalami peningkatan yang signifikan sebagai bagian dari perubahan iklim global yang mana saat ini kita masuk kedalam zaman Antroposen.

Istilah "antroposen", pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan atmosfer Paul Crutzen pada tahun 2000. Dalam Antroposen, aktivitas manusia seperti industrialisasi, urbanisasi, dan pertanian modern memiliki dampak yang signifikan terhadap bumi dan ekosistemnya.

Beberapa peneliti berpendapat bahwa kita telah memasuki masa baru yang disebut Antroposen, atau masa manusia, sejak uji coba bom nuklir dimulai pada tahun 1950. Pertumbuhan manusia meningkat pesat. Dengan lebih dari 7 miliar jiwa, mereka berpendapat bahwa perubahan alam dan kepunahan beberapa spesies hewan liar disebabkan oleh aktivitas manusia.

Istilah ini, bisa dikatakan atau menggambarkan era geologi baru di mana manusia menjadi kekuatan dominan yang mempengaruhi lingkungan alam. Aktivitas manusia seperti pertanian modern, industrialisasi, dan urbanisasi memiliki dampak besar pada Bumi dan ekosistemnya selama antroposen, dan hal inilah yang menyebabkan polusi, kehilangan keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim.

Dampak utama Antroposen terhadap Bumi termasuk penurunan keanekaragaman hayati, polusi, dan perubahan iklim. Berikut adalah beberapa contoh dampak yang lebih spesifik:

Perubahan Iklim

Penyebab utama pemanasan global selama Antroposen adalah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Pemanasan global menyebabkan peningkatan suhu rata-rata Bumi, perubahan pola cuaca, dan peningkatan tingkat air laut.

Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Faktor utama yang menyebabkan kehilangan keanekaragaman hayati selama Antroposen adalah deforestasi, perusakan habitat, dan perburuan liar. Kehilangan spesies ini dapat memiliki efek jangka panjang terhadap ekosistem dan keseimbangan alam.

Polusi

Efek antroposen lainnya mencakup polusi udara, air, dan tanah. Polusi yang terjadi selama era manusia modern terutama disebabkan oleh penggunaan bahan kimia pertanian, limbah industri, dan emisi kendaraan bermotor.

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk beradaptasi dengan Antroposen saat menghadapi tantangan ini. Berikut bentuk adaptasi yang bisa dilakukan:

Transisi ke Energi Terbarukan

Beralih ke sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan air dan mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi efek pemanasan global.

Konservasi dan Restorasi Habitat

Menjaga habitat alami dan mengembalikan habitat yang rusak dapat membantu mempertahankan keanekaragaman hayati dan memulihkan ekosistem yang terganggu.

Penggunaan Sumber Daya yang Lebih Efisien

Pengurangan pemborosan dan penggunaan sumber daya secara lebih efisien dapat membantu mengurangi dampak yang disebabkan oleh manusia terhadap Bumi.

Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Antroposen dan pengaruhnya dapat membantu mendorong tindakan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Hubungan antara manusia dan Bumi berubah selama Zaman Antroposen. Dalam menghadapi kesulitan ini, kita harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Kita dapat membantu menjaga keberlanjutan planet ini untuk generasi mendatang dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, melindungi keanekaragaman hayati, dan menggunakan sumber daya secara lebih efisien.

Sumber:

Masuk Zaman Antroposen, Bumi Disebut Bakal Kiamat Akibat Manusia

https://inversi.id/lifestyle/masuk-zaman-antroposen-bumi-disebut-bakal-kiamat-akibat-manusia/

5 masa Bumi mengalami kepunahan massal. Kini kehancuran keenam?

https://theconversation.com/5-masa-bumi-mengalami-kepunahan-massal-kini-kehancuran-keenam-82530

Mahaswa Rangga Kala. 2019. Status Manusia Dalam Antroposen. Diakses melalui

https://philarchive.org/archive/MAHSMD

Nyatanya Era Antroposen, Era Bencana Alam

https://ultimagz.com/opini/nyatanya-era-antroposen-era-bencana-alam/

World of Change: Global Temperatures

https://earthobservatory.nasa.gov/world-of-change/global-temperatures

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun