Mohon tunggu...
Fahmi Helmi Rahmania
Fahmi Helmi Rahmania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cegah Anemia pada Remaja

22 Agustus 2024   10:49 Diperbarui: 22 Agustus 2024   10:57 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah. Anemia adalah salah  satu masalah kesehatan yang sering kali diderita oleh remaja. Tidak hanya pada remaja perempuan yang mengalami menstruasi remaja laki-laki juga sering kali mengalami anemia. Hanya saja anemia pada remaja perempuan 6% lebih tinggi daripada remaja laki-laki. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi anemia pada kelompok remaja dari-* tahun 2007 hingga 2018.

Berdasarkan tabel di atas pada tahun 2018, yterdapat 32% remaja di Indonesia ynag mengalami anemia. Itu berarti terdapat kurang lebih 7,5 juta remaja Indonesia yang berisiko untuk mengalami hambatan dalam tumbuh kembang, kemampuan kognitif dan rentan terhadap penyakit infeksi.

Anemia pada remaja dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

  • Kekurangan Zat Besi
  • Kekurangan Vitamin B12 dan Asam Folat
  • Gangguan pada Kelenjar Tiroid
  • Perdarahan Menstruasi
  • Pola Makan yang Tidak Sehat

Beberapa gejala anemia yang dapat dialami oleh remaja seperti berikut, diantaranya adalah:

  • Terlihat sangat lelah
  • Mengalami perubahan suasana hati
  • Kulit yang terlihat lebih pucat
  • Sering mengalami pusing
  • Mengalami jaundice (kulit dan mata menjadi kuning)
  • Detak jantung berdebar lebih cepat dari biasanya.
  • Mengalami sesak nafas, sindrom kaki gelisah hingga kaki dan tangan bengkak apabila mengalami anemia berat.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia pada remaja :

  • Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian akan anemia.
  • Mengonsumsi sumber protein hewani untuk meningkatkan pembentukan Hb.
  • Mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
  • Menghindari konsumsi makanan atau minuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi setelah makan.
  • Mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)

REFERENSI

Anemia. 2024. Diakses pada 10 Agustus 2024 dari https://www.alodokter. com/anemia.

Helmyati. 2023. [Konten Kesehatan] Anemia Pada Remaja 101. Diakses pada 10 Agustus 2024  dari https://pkgm.fk.ugm.ac.id/2023/09/20/1508/.

Mengenal Gejala Anemia pada Remaja. 2023. Diakses pada 12 Agustus 2024 dari https://ayosehat.kemkes.go.id/mengenal-gejala-anemia-pada-remaja.

Anggraeni Novi. 2021. Potret Anemia pada Remaja Indonesia. Diakses  pada 12 Agustus 2024 dari https://cegahstunting.id/berita/a-anemia-pada-remaja-indones ia/.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun