Mohon tunggu...
Muhammad Afif Al Fahmi Asri
Muhammad Afif Al Fahmi Asri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Studying at Universitas Negeri Padang | Indonesian Language and Literature Education | Junior Graphic Designer | Blogger | Poetry Writing Enthusiast

Saya adalah Muhammad Afif Al Fahmi Asri, mahasiswa aktif di Universitas Negeri Padang jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sebagai individu yang terus berkembang, saya berfokus pada eksplorasi bidang sastra, desain grafis, dan penulisan kreatif, khususnya puisi. Ketertarikan saya pada seni dan sastra telah membawa saya untuk berkontribusi dalam berbagai proyek, mulai dari blogging, merancang media pembelajaran berbasis teknologi untuk materi cerpen, hingga menerbitkan antologi puisi berjudul Menghitung Sisa Hari. Pengalaman saya meliputi peran sebagai desainer grafis junior, blogger, dan peserta dalam program Kampus Mengajar, di mana saya dipercaya menjadi ketua kelompok. Saya juga telah berkompetisi dalam berbagai lomba sastra tingkat nasional dan internasional. Tak hanya itu, sejak SMA, saya juga aktif berkompetisi dalam olimpiade-olimpiade tingkat nasional. Dengan semangat terus belajar dan berbagi, saya berharap dapat memberi dampak positif di bidang sastra, pendidikan, dan desain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senandung Terakhir dari Gunung

10 Desember 2024   08:50 Diperbarui: 10 Desember 2024   12:57 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gamolan (Sumber: indonesiakaya.com)

Sesampaiku di rumah nanti aku bertekad akan ke tempatku dulu bersekolah. Aku akan mencari emak dan harus bertemu. Akan kupinta khusus emak untuk mengajari murid-muridnya menjadi pewarah. Lebih baik banyak yang jadi pewarah daripada jadi seorang pemarah. Mungkin dengan menjadi pewarah makin banyak yang mengerti sopan santun, mengerti adat-istiadat daripada sekedar belajar menulis aksara, menari dan menyanyi. Lebih dari itu, aku tidak ingin lelaki paruh baya bersuara parau yang aku lihat dari balik kaca mobil adalah pewarah terakhir yang menyenandungkan berbagai kisah dari gunung. 

Sedari malam aku sudah menyusun rencana matang. Sesudah mandi, sarapan dan berdandan aku pergi ke sekolah bersama beberapa kawan. Pasti nanti akan bertemu dengan guru-guru, juga wali kelasku dulu. Biar sajalah, akan bertemu siapapun aku sudah siap. Toh tidak ada larangan bagi alumni untuk bermain dan bersilaturahim ke sekolah untuk menemui guru-gurunya.

"Mau kemana lo?"   Abangku bertanya seraya memandangku aneh.

"Ke sekolahlah."  Jawabku singkat.

"Mau ketemu siapa, di sekolah emang ada orang?" Abangku seperti ingin mencecar dengan pertanyaan lanjutan. 

"Ih aneh, namanya sekolah ya pasti ada oranglah."  Sekenanya aku menjawab, sambil merapikan rambut.

"Coba liat kalender, yang pertama, ini hari apa, yang kedua, ini bulan berapa minggu ke berapa?"  Abangku terus memaksa supaya aku memeriksa kalender.

"Ini hari Minggu Coy, terus sekolah juga masih libur akhir tahun. Mana ada guru yang ke sekolah."  ...

Tak putus asa, aku hubungi kawan-kawanku di grup Kuriman alias kurus item manis. Grup khusus yang beranggota kawan sekelas yang bernasib sama, kurus, agak putih dan agak manis. Singkat cerita kami sepakat ke rumah emak nanti siang sehabis Duhur. Tak lupa sudah kusiapkan juga sedikit oleh-oleh untuk emak.

"Maafkan emak yang ikhlas ya Nak. Terima kasih sudah datang. Emak tadinya merasa kecapekan aja, tapi sekarang emak gak akan pernah kecapekan lagi. Sekarang emak sudah tenang, sudah bahagia." Terdengar penjelasan putri emak satu-satunya dengan suara agak terbata-bata.

 "Jadi emak...?" Tanyaku ingin memastikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun