Kebutuhan dianggap sebagai sesuatu yang memang harus dipenuhi, karena sifatnya begitu penting seperti kebutuhan pokok, ada juga kebutuhan pelengkap seperti kebutuhan sekunder dan tersier. Sedangkan keinganan merupakan sesuatu yang siftanya tidak terbatas akan tetapi belum tentu harus dipenuhi, bisa jadi memang atas dasar kebutuhan atau bisa jadi hanya sebuah keinginan.Â
Mayoritas setiap manusia tidak memahami akan perbedaan tersebut. Selain itu pada distribusi kekayaan dan pengelolaannya, ekonomi islam mempunyai system mekanisme yang baik dengan mempertimbangkan dari segala aspek seper contohnya larngan kegiatan monopoli, larangan MAGRIB ( MAysir, Gharar,RIBa), pemanfaatan secara optimal terkait sumber daya alam, dan lain sebagainya.
 Dengan demikian, dapat dipahami bahwa sitem ekonomi islam berbeda dengan system ekonomi pada umumnya. Ekonomi islam yang bersifat universal dengan tujuan maqasid syariah yang tidak hanya sebatas mencari keuntangan semata melainkan juga mengedepankan nilai keadilan dan kesejahteraan, dapat menjawab permasalahan ekonomi seperti kelangkaan dan masalah harta kepemilikan dan pengelolaannya.Â
Dalam kepemilikan dan pengelolaannya harus berdarkankan ketentuan-ketentuan seperti keadilan, halal dan haram, dan lain sebagainya, dengan begitu kegiatan ekonomi akan berjalan dengan lancer tanpa adanya permasalahan-permasalahan yang muncul pada umumnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H