Mohon tunggu...
Fahmiedudul
Fahmiedudul Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang mahasiswa yang selalu ngobrol tentang sesuatu yang berlawanan dengan hati rakyat, mendahulukan kepentingan orang lain, penikmat racikan kopi Indonesia yg nikmat dan kretek yang khas Madura....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Palsu

26 Februari 2013   04:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:41 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13618689332043416736

[caption id="attachment_245838" align="aligncenter" width="403" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] bila bermasalah dalam tali setiap kata menjijikkan itu aku ukir petir di hancurnya hari, memendam segala bila kata-kata menjijikkan itu bergumam ketika waktu berdengung itu adalah pembohong di setiap janji yang ingin memaki tidak ada yang bernama garis keturunan disini tak ada sang raja bertitah di pagi buta ini jika hanya akhir aku dapat membisu di ruang yang tak sama maka ini adalah jawaban dari Tuhan mengenai apa yang pernah di janjikan karena aku tahu segala ramai itu hanya kesepian yang mendalam mereka bertitah tentang sampah serapah, tentang palsunya bibir yang tak pernah di plesir apa itu kebohongan di balut kain sutra perompak atau pencuri mimpi yang tak pernah inginkan mimpi buruk di samudera luas itu seandainya saja malam ini berpetir ingin ku tampar muka nya dalam diam, hingga ketelanjangan dari segala cipta merasuk dan membunuh diam kau mungkin hanya paduan suara yang di ciptakan jika itu kurang maka akulah penyempurnanya... tak ada kebenaran tentangmu tak ada kejujuran untukmu sama sekali tak ada .. KAU HANYA JARUM YANG INGIN MENUSUK DI BAGIAN YANG TAK PENTING dan sudahlah, kau mimpi buruk buatku.. kebun laras coffe, senin, 23 mei 2011... jam 04.17 pagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun