[caption id="attachment_245838" align="aligncenter" width="403" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] bila bermasalah dalam tali setiap kata menjijikkan itu aku ukir petir di hancurnya hari, memendam segala bila kata-kata menjijikkan itu bergumam ketika waktu berdengung itu adalah pembohong di setiap janji yang ingin memaki tidak ada yang bernama garis keturunan disini tak ada sang raja bertitah di pagi buta ini jika hanya akhir aku dapat membisu di ruang yang tak sama maka ini adalah jawaban dari Tuhan mengenai apa yang pernah di janjikan karena aku tahu segala ramai itu hanya kesepian yang mendalam mereka bertitah tentang sampah serapah, tentang palsunya bibir yang tak pernah di plesir apa itu kebohongan di balut kain sutra perompak atau pencuri mimpi yang tak pernah inginkan mimpi buruk di samudera luas itu seandainya saja malam ini berpetir ingin ku tampar muka nya dalam diam, hingga ketelanjangan dari segala cipta merasuk dan membunuh diam kau mungkin hanya paduan suara yang di ciptakan jika itu kurang maka akulah penyempurnanya... tak ada kebenaran tentangmu tak ada kejujuran untukmu sama sekali tak ada .. KAU HANYA JARUM YANG INGIN MENUSUK DI BAGIAN YANG TAK PENTING dan sudahlah, kau mimpi buruk buatku.. kebun laras coffe, senin, 23 mei 2011... jam 04.17 pagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H