Ibu menyusui memainkan peran krusial dalam memberikan nutrisi yang tepat kepada bayinya. Selama masa menyusui, kebutuhan gizi ibu meningkat secara signifikan untuk mendukung produksi susu yang sehat dan optimal bagi bayi mereka. Salah satu nutrisi penting yang sering menjadi perhatian adalah kalsium. Defisiensi kalsium pada ibu menyusui dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan ibu dan juga dapat mempengaruhi kualitas susu yang diproduksi.
Kalsium adalah mineral yang penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta berperan dalam fungsi saraf, otot, dan sistem kardiovaskular. Ketika seorang ibu menyusui, tubuhnya memerlukan lebih banyak kalsium untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sedang tumbuh dan perkembangan tulangnya. Jika pasokan kalsium tidak mencukupi, tubuh ibu akan mulai menggunakan cadangan kalsium dari tulangnya sendiri, yang dapat mengakibatkan penurunan kepadatan tulang, gigi dan meningkatkan risiko osteoporosis pada ibu di kemudian hari.Â
Defisiensi kalsium pada ibu menyusui dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Salah satu dampaknya adalah peningkatan risiko pengeroposan tulang. Ibu yang mengalami defisiensi kalsium cenderung kehilangan massa tulang dengan cepat dan menjadi rentan terhadap patah tulang. Selain itu, defisiensi kalsium juga dapat menyebabkan kelemahan otot, nyeri punggung, dan masalah gigi.Â
Defisiensi kalsium pada ibu menyusui juga dapat mempengaruhi kualitas susu yang dihasilkan. Kalsium adalah salah satu komponen utama susu, dan kekurangan kalsium dapat menghambat produksi susu yang memadai dan menyebabkan penurunan kualitasnya. Hal ini dapat mengakibatkan masalah seperti produksi susu yang rendah, kualitas susu yang buruk, atau penurunan kandungan kalsium dalam susu, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Defisiensi kalsium pada ibu menyusui juga dapat berdampak buruk pada bayi. Kalsium merupakan nutrisi penting untuk perkembangan tulang dan gigi bayi. Jika ibu tidak mendapatkan cukup kalsium, kualitas dan kuantitas kalsium dalam ASI juga akan terpengaruh. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang pada bayi dan meningkatkan risiko terjadinya rakhitis, yaitu kondisi dimana tulang bayi menjadi lemah dan rentan patah.
Tips memenuhi kebutuhan kalsium ibu menyusui
Makan makanan kaya kalsium
Ibu menyusui harus memperhatikan asupan makanan mereka dan memastikan mereka mengonsumsi makanan yang kaya kalsium, seperti susu dan produk susu rendah lemak, keju, yoghurt, sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, ikan dengan tulang yang lunak seperti ikan sarden, dan makanan yang diperkaya dengan kalsium seperti jus jeruk.
Suplemen kalsium
Dalam beberapa kasus, konsumsi makanan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kalsium ibu menyusui. Dalam situasi seperti ini, ibu mungkin perlu mempertimbangkan mengambil suplemen kalsium yang direkomendasikan oleh dokter atau ahli gizi.
Rutin berjemur
Vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium yang baik oleh tubuh. Ibu menyusui harus mencoba mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup, dengan melindungi kulit mereka dari sinar matahari langsung, untuk membantu penyerapan kalsium yang optimal.
Defisiensi kalsium pada ibu menyusui memiliki dampak yang serius, baik bagi ibu maupun bayi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda defisiensi kalsium dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya. Dengan menjaga asupan kalsium yang adekuat melalui makanan sehat dan suplemen yang direkomendasikan, ibu menyusui dapat memastikan kesehatan tulang dan gigi yang baik dan memberikan nutrisi yang optimal kepada bayinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H