Mohon tunggu...
Fahmi Baiquni
Fahmi Baiquni Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Promosi Kesehatan Program Sarjana Terapan, Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Seorang dosen baru yang senang untuk menulis dan berbagi pemikiran tentang ilmu promosi kesehatan, media promosi kesehatan dan hal-hal lain terkait Ilmu Perilaku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tips Sehat Mental Bagi Mahasiswa: Menjaga Keseimbangan di Tengah Tekanan Akademik

23 Agustus 2024   15:05 Diperbarui: 23 Agustus 2024   15:08 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menjadi seorang mahasiswa sering kali dianggap sebagai masa paling dinamis dalam hidup seseorang. Pada periode ini, mahasiswa dihadapkan dengan berbagai tantangan, mulai dari tuntutan akademik yang tinggi, tekanan sosial, hingga adaptasi terhadap lingkungan baru. Tidak jarang, situasi ini menimbulkan stres yang dapat mempengaruhi kesehatan mental. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental menjadi sangat penting untuk memastikan keseimbangan antara kehidupan akademik dan pribadi. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mahasiswa menjaga kesehatan mental mereka.

1. Mengatur Waktu dengan Baik

Manajemen waktu adalah kunci untuk mengurangi stres. Mahasiswa sering kali menghadapi berbagai tugas dan proyek yang harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan. Dengan mengatur waktu dengan baik, mahasiswa dapat menyelesaikan tugas-tugas tersebut tanpa harus merasa terburu-buru. Membuat jadwal harian atau mingguan yang terstruktur dapat membantu mahasiswa mengidentifikasi prioritas dan mengalokasikan waktu yang cukup untuk setiap kegiatan. Menetapkan batas waktu yang realistis untuk setiap tugas juga dapat mengurangi perasaan cemas.

2. Berolahraga Secara Teratur

Aktivitas fisik tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga dapat membantu menjaga kesehatan mental. Berolahraga secara teratur telah terbukti dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Hal ini karena olahraga dapat merangsang produksi endorfin, yaitu hormon yang dapat meningkatkan mood dan memberikan perasaan positif. Mahasiswa dapat mencoba berbagai jenis olahraga seperti jogging, bersepeda, atau bahkan yoga untuk menjaga tubuh dan pikiran tetap sehat.

3. Menjaga Pola Makan Seimbang

Makanan yang sehat memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mental. Nutrisi yang cukup dan seimbang dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan memperbaiki mood. Mahasiswa sering kali mengabaikan pola makan mereka, terutama saat tenggat waktu semakin dekat. Namun, penting untuk memastikan asupan nutrisi seperti omega-3, vitamin B, dan magnesium terpenuhi, karena nutrisi-nutrisi tersebut telah terbukti memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Mengonsumsi makanan yang kaya akan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak dapat memberikan energi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan akademik.

4. Tidur yang Cukup

Kurangnya tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Tidur yang cukup memungkinkan otak untuk beristirahat dan memperbaiki diri. Mahasiswa yang tidur kurang dari 7-8 jam per malam berisiko mengalami penurunan konsentrasi, mudah marah, dan bahkan depresi. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk menetapkan waktu tidur yang teratur dan memastikan kualitas tidur yang baik. Hindari penggunaan gadget sebelum tidur, karena cahaya biru yang dipancarkan layar dapat mengganggu siklus tidur.

5. Mencari Dukungan Sosial

Berbicara dengan teman, keluarga, atau konselor dapat menjadi cara efektif untuk mengelola stres dan menjaga kesehatan mental. Dukungan sosial memberikan rasa diterima dan dipahami, yang sangat penting saat menghadapi tekanan. Kampus biasanya memiliki layanan konseling yang bisa diakses oleh mahasiswa secara gratis. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa kewalahan atau terisolasi.

6. Menghindari Penggunaan Alkohol dan Narkoba

Beberapa mahasiswa mungkin merasa tergoda untuk mengonsumsi alkohol atau narkoba sebagai cara untuk mengatasi stres. Namun, penggunaan zat-zat tersebut dapat memperburuk kondisi mental dan fisik. Alkohol dan narkoba hanya memberikan kelegaan sementara dan dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari. Sebaiknya, pilihlah cara-cara yang lebih sehat dan konstruktif untuk mengatasi stres.

7. Melibatkan Diri dalam Kegiatan Ekstrakurikuler

Selain fokus pada akademik, mahasiswa juga perlu melibatkan diri dalam kegiatan ekstrakurikuler. Berpartisipasi dalam organisasi, klub, atau kegiatan sosial dapat membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan sosial dan memberikan kesempatan untuk bersantai. Aktivitas ini juga dapat memberikan rasa pencapaian dan kepuasan, yang penting untuk keseimbangan emosional.

Referensi:

  1. Mayo Clinic. (2023). Mental health: Keeping your emotional health. Retrieved from https://www.mayoclinic.org
  2. World Health Organization. (2022). Mental health and substance use. Retrieved from https://www.who.int
  3. National Institute of Mental Health. (2023). Caring for your mental health. Retrieved from https://www.nimh.nih.gov
  4. Harvard Health Publishing. (2022). Exercise is an all-natural treatment to fight depression. Retrieved from https://www.health.harvard.edu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun