Mohon tunggu...
FAHMI ARDIANSYAH 111211351
FAHMI ARDIANSYAH 111211351 Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

FAHMI ARDIANSYAH 111211351 MATA KULIAH LEADERSHIP UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA PROF. Dr. APOLLO DAITO, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Diskursus Kepemimpinan Machiavelli

30 November 2024   17:47 Diperbarui: 30 November 2024   18:00 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. Berani Mengambil Risiko

Pemimpin harus berani mengambil langkah-langkah tidak populer jika itu mendukung tujuan jangka panjang. Misalnya, reformasi kebijakan yang sulit tetapi diperlukan.

5. Memisahkan Etika dari Medis

Dalam beberapa situasi, kepemimpinan memerlukan keputusan yang tidak sepenuhnya etis tetapi dianggap "medis" atau demi kepentingan keseluruhan. Contohnya adalah tindakan karantina ketat selama pandemi.

Studi Kasus: Implementasi Kepemimpinan Machiavelli

1. Kepemimpinan Saat Krisis

Selama pandemi COVID-19, banyak pemimpin dunia menerapkan kebijakan yang tampak keras seperti pembatasan sosial, penguncian wilayah, dan pengawasan ketat. Kebijakan ini mungkin dianggap melanggar kebebasan individu, tetapi mereka dilakukan demi menyelamatkan lebih banyak nyawa.

2. Strategi Politik Global

Diplomasi internasional sering kali mengadopsi pendekatan Machiavelli. Misalnya, ketika negara-negara besar menggunakan kekuatan ekonomi untuk mempengaruhi kebijakan negara lain tanpa menggunakan kekerasan langsung.

3. Transformasi Organisasi

Dalam dunia korporasi, pemimpin yang sukses sering kali adalah mereka yang berani melakukan restrukturisasi besar-besaran demi keberlangsungan bisnis, meskipun itu berarti memotong tenaga kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun