Mohon tunggu...
FAHMI ARDIANSYAH 111211351
FAHMI ARDIANSYAH 111211351 Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

FAHMI ARDIANSYAH 111211351 MATA KULIAH LEADERSHIP UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA PROF. Dr. APOLLO DAITO, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Kepemimpinan: Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme Max Weber

23 November 2024   19:25 Diperbarui: 23 November 2024   22:36 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apollo, Prof. "Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme." Dokumen Pribadi, 2014.

Apollo, Prof.
Apollo, Prof. "Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme." Dokumen Pribadi, 2014.

Apollo, Prof.
Apollo, Prof. "Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme." Dokumen Pribadi, 2014.

Apollo, Prof.
Apollo, Prof. "Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme." Dokumen Pribadi, 2014.

Apollo, Prof.
Apollo, Prof. "Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme." Dokumen Pribadi, 2014.

Apollo, Prof.
Apollo, Prof. "Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme." Dokumen Pribadi, 2014.

Apollo, Prof.
Apollo, Prof. "Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme." Dokumen Pribadi, 2014.

Diskursus Kepemimpinan: Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme Max Weber

Pendahuluan
Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme karya Max Weber adalah salah satu kajian paling signifikan dalam memahami hubungan antara agama dan ekonomi. Weber mengemukakan ide bahwa nilai-nilai etika Protestan, khususnya ajaran Calvinisme, memainkan peran penting dalam pembentukan semangat kapitalisme modern. Artikel ini akan mengulas konsep dasar, relevansi historis, dan penerapannya dalam konteks kepemimpinan kontemporer dengan pendekatan what, why, dan how untuk menggambarkan kontribusi teoritis Weber terhadap sosiologi dan ilmu ekonomi.

1. Apa Itu Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme?

Definisi Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme
Menurut Weber, The Protestant Ethic mengacu pada sikap mental yang menekankan kerja keras, hidup hemat, dan rasionalitas dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, The Spirit of Capitalism adalah dorongan untuk terus-menerus mencari keuntungan melalui pendekatan rasional. Prinsip ini menjadi fondasi bagi perkembangan kapitalisme modern yang mengutamakan efisiensi dan kalkulasi dalam segala hal.

Tindakan Rasional dan Non-Rasional
Weber membagi tindakan manusia menjadi rasional dan non-rasional. Tindakan rasional, misalnya bekerja untuk mendapatkan keuntungan, berakar pada kalkulasi strategis (instrumental rational action). Sebaliknya, tindakan non-rasional sering kali dipengaruhi oleh tradisi atau emosi, seperti hobi atau kebiasaan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun