Mohon tunggu...
FAHMI ARDIANSYAH 111211351
FAHMI ARDIANSYAH 111211351 Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

FAHMI ARDIANSYAH 111211351 MATA KULIAH LEADERSHIP UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA PROF. Dr. APOLLO DAITO, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono

16 Oktober 2024   09:13 Diperbarui: 16 Oktober 2024   09:35 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu aspek paling mendasar dari kepemimpinan Sosrokartono adalah keyakinannya bahwa setiap tindakan manusia harus didasarkan pada pengabdian kepada Tuhan. Bagi Sosrokartono, kepemimpinan bukan hanya tentang mengatur atau memimpin manusia, tetapi lebih tentang menjalankan misi spiritual untuk menambah keindahan hidup dan melayani sesama dengan keikhlasan.

Mengapa Gaya Kepemimpinan Sosrokartono Relevan? Dalam dunia modern yang semakin kompleks dan global, gaya kepemimpinan yang ditawarkan oleh Sosrokartono memiliki relevansi yang signifikan. Beberapa alasan mengapa gaya ini penting untuk dipelajari dan diterapkan adalah:

1. Krisis Moralitas dalam Kepemimpinan

Di era sekarang, banyak krisis kepemimpinan yang terjadi di berbagai sektor, baik politik, ekonomi, maupun sosial. Salah satu penyebab utama dari krisis ini adalah hilangnya integritas dan moralitas dalam praktik kepemimpinan. Sosrokartono menekankan pentingnya integritas dan moralitas sebagai dasar dari segala tindakan. Hal ini tercermin dalam ajarannya tentang pentingnya "sembah raga" (pengendalian diri) dan "sembah jiwa" (kesucian niat). Dengan kembali pada prinsip-prinsip ini, krisis moralitas dalam kepemimpinan dapat diatasi.

2. Meningkatnya Kebutuhan Akan Kepemimpinan Inklusif

Dunia yang semakin terhubung dan plural membutuhkan pemimpin yang mampu memahami dan menghargai perbedaan. Gaya kepemimpinan Sosrokartono yang mengedepankan kesetaraan antar manusia serta penghargaan terhadap berbagai latar belakang budaya sangat relevan dengan konteks ini. Dengan memahami bahwa semua manusia memiliki martabat yang sama, seorang pemimpin akan mampu menciptakan lingkungan yang inklusif dan adil.

3. Pentingnya Kepemimpinan Tanpa Pamrih di Era Materialisme

Kepemimpinan tanpa pamrih yang diajarkan oleh Sosrokartono bertentangan dengan budaya materialisme yang semakin dominan di era modern. Di tengah-tengah dorongan untuk mencapai kesuksesan pribadi dan keuntungan materi, nilai-nilai yang diajarkan oleh Sosrokartono menekankan pentingnya pengabdian kepada masyarakat dan Tuhan tanpa memikirkan imbalan. Ini adalah pelajaran penting bagi para pemimpin di era sekarang yang seringkali terjebak dalam sikap egois dan perhitungan pribadi.

Bagaimana Menerapkan Gaya Kepemimpinan Sosrokartono dalam Konteks Modern? Meskipun gaya kepemimpinan Sosrokartono berakar pada tradisi budaya Jawa, nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dipegangnya dapat diadaptasi dan diterapkan dalam berbagai konteks modern. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan gaya kepemimpinan ini dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam organisasi:

1. Mengintegrasikan Spiritualitas dalam Kepemimpinan

Salah satu aspek penting dari kepemimpinan Sosrokartono adalah pengabdian kepada Tuhan. Dalam konteks modern, ini bisa diterapkan dengan cara mengintegrasikan spiritualitas ke dalam gaya kepemimpinan. Bukan berarti bahwa seorang pemimpin harus selalu memaksakan keyakinan agamanya kepada orang lain, tetapi lebih kepada menjalankan kepemimpinan dengan rasa tanggung jawab moral yang kuat, integritas, dan kesadaran akan tujuan yang lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun