Mohon tunggu...
Fahmi anggraini suryateja
Fahmi anggraini suryateja Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang pekerja Sosial yang sekarang tinggal di Papua.

Bekerja dan berkarya untuk semua

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Net-Zero Emissions: Resolusi yang Hendaknya Tidak Berhenti pada Narasi

20 Oktober 2021   09:17 Diperbarui: 20 Oktober 2021   09:23 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alam yang terjaga, jika dikelola dengan baik banyak memberi manfaat ekonomi (gambar: kompas.com)

Setelah donasi biji-bijian berjalan. Kita tingkatkan dengan donasi pohon bibit. Misalkan bibit buah. Bobit yang terkumpul bisa di berikan ke anggota sendiri untuk ditanam di pekarangan atau diberikan ke masyarakat. Butuh contoh dan upaya berkesinambungan agar kepedulian menanam tumbuhan menjadi budaya di masyarakat. 

Sesekali didatangkan ahli tanaman yang bisa mengedukasi masyarakat. Hal itu untuk menjaga semangat warga agar budaya menanam menjadi berkeseinambungan. 

Keempat, gaya hidup sederhana dan minimalis. Dengan sederhana dan minimalis akan terhindar dari pemborosan uang dan juga energi. Ukurlah makanan sebelum makan, usahakan apa yang sudah di piring, dihabiskan. Jangan membuang makanan. Gunakan plastik secara bijak. Kalau berbelanja bawa sendiri tas. Jangan terlalu banyak menggunakan tisu, ganti dengan sapu tangan berbahan kain. Jangan sering menggunakan AC untuk mendinginkan ruangan. Buka jendela, agar terjadi sirkulasi udara. Jangan terlalu banyak juga menggunakan kertas untuk mencetak. Hemat apapun yang bisa dihemat. Karena setiap aktivitas yang kita lakukan akan berdampak pada cemaran karbon.

Kesimpulan

Awal langkah ribuan kilo meter diawali satu langkah yang dilakukan terus menerus. Begitu juga dengan upaya membendung pemanasan global, harus diupayakan berkesinambungan. Yang penting memulai langkah. Seperti bola salju, awalnya sebesar bola pingpong namun selama bergerak maka akan membesar.

Upaya menjaga lingkungan adalah tanggung jawab setiap manusia. Karena hakekatnya alam ini bukanlah warisan namun titipan yang estafetnya harus sampai ke anak cucu. Kita harus memberikan yang terbaik untuk mereka. Saat ini SDA yang ada kita hemat, jangan di hambur-hamburkan. Saatnya bijak bersikap, karena langkah kita bisa  menjadi berkah bagi lainnya atau malah sebaliknya menjadi malapetaka.

Stop perubahan iklim. Tidak perlu ada perdebatan lagi. Alasan ekonomi, idiologi ataupun sederet manuver narasi. Semua harus berhenti. Lalu segera bertindak. Atau semua akan tinggal cerita, dan mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun