Bauman melihat globalisasi dari segi perang ruang. Dalam pandangannya, mobilitas menjadi faktor penstratifikasi yang paling kuat dan paling diharapkan di dunia sekarang ini. jadi, pemenang dari perang ruang ini adalah mereka yang mobile. Pemenang dapat dikatakan hidup dalam waktu. Yakni, ruang bukan masalah bagi mereka karena jarak yang jauh menjadi dekat bagi mereka.Â
Sebaliknya, pihak yang kalah hidup di ruang yang berat, kenyal, dan tak tersentuh, yang mengingat waktu, dan menjaganya diluar kontrol penghuninya. Akan tetapi, penting untuk membedakan diantara orang-orang yang punya mobilitas.Â
Turis adalah mereka yang bergerak karena mereka yang menginginkannya. Mereka yang tertarik oleh sesuatu dan bergerak kearah sesuatu itu. Bagaimanapun juga, bahkan pemenang dalam globalisasi memiliki problem tersendiri.
Bauman melihat tentang konsekuensi globalisasi manusia, dengan sebutan istilah turis. Turis adalah mereka yang bergerak karena mereka yang menginginkannya. Mereka yang tertarik oleh sesuatu dan bergerak kearah sesuatu itu. Jika perkataan Bauman kita kaitkan dengan fenomena konsumtif yang ada pada masyarakat saat ini memang benar, setiap individu atau kelompok yang terlibat pasti akan bergerak dan mengarah pada apa yang ia inginkan.Â
Sifat konsumtif ditandai dengan keinginan atau kepentingan yang tiada henti, dimana individu atau kelompok ingin menguasai dan berada dalam puncak keinginannya. Contoh yang sangat jelas adalah penggunaan handphone pada masyarakat Indonesia. Handphone atau HP menjadi kebutuhan primer yang wajib dimiliki tiap-tiap orang, dewasa ini. Masyarakat semakin berlomba-lomba untuk mendapatkan handphone dengan berbagai cara, seperti berhutang dan credit card misalnya.Â
Baca juga:Â Budaya Konsumerisme, Kekuatan Sekaligus Tantangan bagi Perekonomian Indonesia
Media seperti iklan adalah salah satu penyebab perilaku konsumtif menjadi terus menerus meningkat kapasitasnya. Karena iklan merupakan media promosi dan pengenalan pada masyarakat untuk menjalankan bisnis di berbagai bidang.Â
Namun tentu saja iklan sangat mempengaruhi perilaku konsumtif tersebut. Perilaku konsumtif inilah yang menyebabkan hilangnya perilaku produktif sehingga negara kita semakin dijajah oleh para kaum pemilik modal, tanpa kita sadari perilaku konsumtif sudah  ada pada diri kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H