Mohon tunggu...
Moh Farid Fahmi Al fanani
Moh Farid Fahmi Al fanani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negri sunan Ampel surabaya

my hobby is photogrpy and otomotif

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Penerapan konsep Asabiyyah Ibnu Khaldun Membangun Solidaritas dan kebersamaan dalam Masyarakat

24 Juni 2023   08:22 Diperbarui: 24 Juni 2023   09:18 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

-Membangun Kepercayaan: Kepercayaan adalah fondasi penting dalam membangun solidaritas dan mengatasi konflik. Masyarakat perlu fokus pada membangun kepercayaan antara sesama anggota masyarakat. Ini dapat dilakukan melalui transparansi, konsistensi dalam tindakan, dan kejujuran dalam hubungan.

-Mengelola Konflik dengan Bijak: Konflik tidak dapat dihindari sepenuhnya. Namun, dengan pendekatan 'Asabiyyah', masyarakat dapat mengelola konflik dengan bijaksana. Ini melibatkan memahami sumber konflik, mencari solusi yang adil dan berkelanjutan, dan mengedepankan dialog dan mediasi sebagai cara untuk mencapai perdamaian dan pemahaman bersama. Mengatasi konflik dengan pendekatan 'Asabiyyah' bukanlah proses yang instan, tetapi membutuhkan komitmen dan kerja sama dari semua anggota masyarakat.

Menerapan Asabiyyah dalam Konteks Sosial dan Kehidupan Sehari-hari

Beberapa contoh penerapan asabiyyah dalam kehidupan sehari – hari adalah sebagai berikut:

-Mengorganisir atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan adalah cara yang efektif untuk menerapkan 'Asabiyyah'. Melalui kerjasama dalam membantu mereka yang membutuhkan, masyarakat dapat memperkuat ikatan sosial, memperlihatkan kepedulian, dan membangun solidaritas dalam menghadapi tantangan bersama.

-Gotong Royong: Mempraktikkan gotong royong dalam masyarakat adalah contoh konkret dari penerapan 'Asabiyyah'. Dengan saling membantu dan berbagi tanggung jawab, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang inklusif, membangun kebersamaan, dan memperkuat ikatan sosial.

-Kebersamaan dalam Pendidikan: Masyarakat dapat menerapkan 'Asabiyyah' dalam konteks pendidikan dengan mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan komunitas. Ini dapat mencakup mendirikan atau mendukung program-program pendidikan informal, membantu siswa yang membutuhkan, dan mendorong kolaborasi antara orang tua, guru, dan komunitas dalam mendukung perkembangan pendidikan yang holistik.

-Solidaritas Ekonomi: Masyarakat dapat membangun solidaritas ekonomi dengan mendukung usaha lokal, koperasi, atau inisiatif ekonomi berbasis masyarakat. Melalui saling mendukung dan berkolaborasi dalam aspek ekonomi, masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan kolektif, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketimpangan sosial.

-Penghargaan terhadap Keragaman: Menghargai keragaman adalah bagian integral dari penerapan 'Asabiyyah' dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat dapat membangun ikatan yang kuat dengan menerima perbedaan budaya, agama, suku, dan latar belakang sosial. Menghormati perspektif dan pengalaman orang lain membantu menciptakan lingkungan inklusif dan harmonis.

 

         Dari penjelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan konsep Asabiyyah yang di gagas oleh ibnu Khaldun ini  memiliki potensi besar untuk membangun solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat. 'Asabiyyah' mengacu pada semangat kebersamaan, persatuan, dan saling mendukung di antara anggota masyarakat. Dengan menerapkan nilai-nilai 'Asabiyyah' dalam berbagai konteks sosial, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang inklusif, harmonis, dan kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun