Sean Combs, lebih dikenal sebagai P Diddy, Puff Daddy, atau Love, adalah seorang rapper terkenal asal Amerika yang lahir pada 4 November 1969 di Harlem, New York. Selain menjadi rapper, ia juga meraih kesuksesan sebagai produser musik setelah mendirikan label Bad Boy Records pada tahun 1993.
 Melalui label ini, Diddy menghasilkan banyak karya musik yang mengukuhkan namanya sebagai sosok penting di dunia hip hop Amerika. Ia telah memenangkan Grammy Award sebanyak tiga kali, serta berbagai penghargaan bergengsi lainnya seperti BET Hip Hop Awards, BET Awards, MTV Europe Music Awards, dan MTV Movie Awards. Diddy juga telah berkolaborasi dengan sejumlah artis terkenal seperti Mariah Carey, Method Man, dan lainnya.
Di luar musik, Diddy juga memiliki beberapa bisnis, termasuk di industri fashion dan minuman keras. Berkat musik dan bisnisnya, Diddy menjadi salah satu figur berpengaruh di Hollywood, dengan kekayaan yang mencapai 100 juta USD atau sekitar 1,4 triliun rupiah.
 Dalam kehidupan pribadinya, ia pernah menjalin hubungan dengan beberapa wanita seperti Misa Hylton, Kim Porter, Sarah Chapman, Jennifer Lopez, Cassie, dan Dana Tran, dengan hubungan terpanjangnya bersama Cassie yang berlangsung selama 11 tahun.
Setiap tahunnya, Diddy mengadakan pesta besar bernama "White Party", yang dihadiri oleh selebriti papan atas seperti Paris Hilton, Mariah Carey, Leonardo DiCaprio, Jay-Z, dan keluarga Kardashian. Menurut Diddy, tujuan pesta tersebut adalah untuk merayakan kebersamaan melalui budaya hip hop.
Meskipun terlihat sempurna dengan kehidupan mewah, karier sukses, dan bisnis yang menguntungkan, kehidupan Diddy berubah drastis pada November 2023 ketika Cassie, mantan kekasihnya, menggugatnya di Pengadilan Federal atas tuduhan kekerasan fisik yang terjadi antara 2007 hingga 2018.Â
Cassie juga menuduh bahwa Diddy pernah meledakkan mobil Kid Cudi karena cemburu. Selain kekerasan fisik, Cassie mengklaim bahwa Diddy sering memaksanya melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk menyimpan senjata api miliknya.
Perseteruan hukum antara kedua pihak berujung pada kesepakatan damai setelah Diddy setuju membayar sejumlah uang kepada Cassie. Namun, kasus ini memicu penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang, yang menemukan serangkaian tuduhan lainnya, mulai dari pelanggaran hukum dalam industri musik hingga dugaan tindak kriminal yang melibatkan penyalahgunaan narkoba dan ancaman.
Pada 25 Maret 2024, agen dari US Homeland Security menggeledah rumah Diddy dan menemukan barang-barang mencurigakan seperti senjata api, narkoba, dan sejumlah perangkat elektronik yang diduga terkait dengan aktivitas kriminal.Â
Pesta "White Party" yang selama ini dianggap sebagai pesta mewah, ternyata adalah pesta "erotis" yang dikenal sebagai "Freak Offs." Banyak artis yang diiming-imingi ketenaran, namun jika mereka menolak mengikuti keinginan Diddy, mereka akan diancam dengan kekerasan.
Skenario ini bukan hal baru di dunia Hollywood, di mana sering muncul cerita tentang artis yang mencari ketenaran dengan cara-cara cepat dan tidak etis. Salah satu contohnya adalah Agnez Mo, penyanyi asal Indonesia yang pernah ditawari uang besar untuk menghadiri klub malam, namun ia menolak karena bertentangan dengan prinsipnya.
Hollywood, dengan segala gemerlap dan kontroversinya, memang penuh dengan isu miring dan permainan kotor. Kasus Diddy hanyalah salah satu dari banyak contoh artis yang akhirnya terjebak dalam skandal yang mengejutkan publik. Ini menunjukkan bahwa ketenaran dan harta yang melimpah sering kali datang dengan konsekuensi besar, dan diperlukan kekuatan iman serta moral yang kuat untuk bertahan di dunia tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H