Agama islam hanyalah satu, yaitu agama yang haq dari allah SWT.Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika terdapat berbagai macam pandangan manusia tentang islam, termasuk tentang masalah ekonomi dalam islam.Â
Pada zaman era globalisasi dan ilmu pada saat ini serta tekhnologi banyak masalah-masalah baru yang muncul ditengah-tengah masyarakat yang menghendaki penetuan hukumnya. Sudah tentu masalah itu bisa dipecahkan dengan satu mazhab saja, atau hanya berpegang kepada cara istinbath hukum yang akan menimbulkan kesulitan.Â
Menurut agama islam kesulitan itu secara prinsipnya harus dihilangkan. Tetapi hal ini tidaklah mengurangi arti keberadaan dan kemampuan bertahan hidup agama islam. Justru dari hal semua ini merupakan keragaman yang di gunakan untuk memperkokoh agama islam. Dari sisi karakter dasar pemikiran ekonomi islam pada saat ini.
Ekonomi islam di bangun atas dasar agama islam, karenanya ia merupakan bagian yang tidak bisa di pisahkan  dari agama islam. Sebagai derivasi dari agama islam, ekonomi islam akan mengikuti islam begitu juga sebaliknya dalam berbagai aspeknya.Â
Islam adalah sistem kehidupan , di mana islam telah menyediakan berbagai setrukur-setruktur, perangkat dan aturan yang lengkap bagi kehidupan manusia termasuk dalam bidang ekonomi islam ini. Beberapa aturan yang ada di dalam ekonomi islam ini bersifat pasti dan berlaku permanen, sementara beberapa yang bersifat kontekstual sesuai dengan situasi dan kondisi dalam ekonomi islam.
Dalam ekonomi konvensional pemilihan sekala prioritas berdasarkan selera masing-masing individu. Manusia boleh mempertimbangkan tuntutan agama atau boleh juga mengabaikannya. Tetapi dalam ekonomi islam pilihan tidak dapat di lakukakan semaunya, harus berdasarkan tuntunan Al-quran dan As-sunnah.
Mazhab Mainstream
Mazhab Mainstream sangat lah berbeda pendapat dengan mazhab baqir maupun mazhab lainnya. Mazhab ini justru setuju bahwa masalah ekonomi muncul dikarenakan sumber daya yang terbatas yang di hadapkan pada keinginan manusia yang tidak terbatas yang di konsumsi secara berlebihan. Seperti yang di sabdakan Nabi Muhammad SAW. Bahwa manusia tidak akan pernah puas. Bila di berikan emas satu lembah, ia akan meminta emas dua lembah. Bila di berikan dua lembah maka dia akan meminta tiga lembah dan seterusnya sampai ia masuk di dalam kubur.
Dengan demikian, pandangan mazhab ini tentang masalah ekonomi islam hampir sama dengan pandangan ekonomi konvensional yaitu pandangan terhadap manusia yang berlebihan menggunakan sumber daya.Â
Perbedaannya terletak pada cara menyelesaikan masalah ekonomi islam tersebut. Dilema  sumber daya yang terbatas di hadapkan dengan keinginan manusia yang tidak ada batasnya untuk memaksakan dirinya sendiri untuk melakukan pilihan-pilihan atas keinginannya sendiri yang menimbulkan kekurangannya sumber daya.
Islam memandang semua aktifitas ekonomi secara baik (positif). Semakin banyak manusia yang terlibat dalam semua aktifitas ekonomi maka akan semakin baik, sepanjang tujuan dari prosesnya sesuai dengan ajaran-ajaran islam.
Islam, sebagai suatu agama yang haq dan di dasarkan pada ajaran kitab al-quran dan sunnah, sudah memberikan banyak contoh ajaran ekonomi islam, baik pada masa-masa awal agama islam di turunkan sampai masa ibrohim As. Dan shu'aib As.--hingga menjelang wafatnya nabi terakhir yaitu nabi Muhammad SAW. Islam merupakan suatu agama yang selalu memberikan tuntunan-tuntunan pada aspek kehidupan manusia, baik hubungan manusia dengan tuhan, atau manusia dengan sesama makhluk tuhan. Inilah yang sering di sebut dengan penerapan islam secara kaffah ( menyeluruh ).
Islam memosisikan semua kegiatan ekonomi sebagai salah satu aspek yang paling penting untuk mendapatkan kemuliaan (falah), dan karenanya semua kagiatan ekonomi sebagaimana kegiatan-kegiatan lainnya yang harus di tuntun atau di kontrol agar semuanya bisa berjalan seirama dengan ajaran islam secara keseluruhan menurut al-quran dan as-sunnah. Kemuliaan hanya akan dapat di peroleh jika ajaran islam di laksanakan dengan sungguh-sungguh dan menyeluruh.
Agama islam memberikan tuntunan dalam ekonomi islam sebagaimana islam memberikan tuntunan kepada manusia yang harus melaksanakan kewajibannya atau berinteraksi dengan allah (ibadah mahdhah) dan bagaimana manusia melaksanakan kehidupan sosialnya atau bermasyarakat (muamalah), baik dalam lingkungan keluarga, terhadap tetangga, terhadap negara, perekonomian, pergaulan antar bangsa, dan sebagainya.
Pada dasarnya ekonomi islam muncul pertama kali bersamaan dengan lahirnya ajaran islam pada abad ke-7 M. Sejarah ekonomi islam pada dasarnya bersumber dari ide dan praktek ekonomi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Dan para sahabatnya serta pengikut Nabi Muhammad sepanjang zaman. Berbagai ahli ekonomi Muslim memberikan pengertian tentang ekonomi islam yang bermacam-macam, dan sesungguhnya pada dasarnya mengandung makna yang sama.Â
Dan pada intinya ekonomi islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganilisis dan akhirnya menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam ekonomi islam dengan cara-cara yang islami. Yang dimaksudkan dengan cara-cara islami yaitu adalah cara-cara yang di dasarkan atas ajaran agama islam, yaitu al-qur'an dan sunnah Nabi.
Ekonomi islam mempelajari prilaku diri sendiri di bawah tuntunan ajaran agama islam, mulai dari penentuan tujuan hidup kita, cara memandang menganalisis permasalahan dalam ekonomi, serta prinsip-prinsip dan nilai yang harus di pegang teguh untuk mencapai suatu tujuan tersebut.
Pilar ekonomi islam yaitu moral. Hanya dengan moral islam inilah bangunan ekonomi islam dapat tegak dan hanya dengan ekonomi islamlah kemuliaan dapat di capai. Moralitas islam berdiri di atas suatu keimanan dan ibadah. Esensi dari moral islam yaitu tauhid. Implikasi dari tauhid, yaitu bahwa ekonomi islam memiliki sifat bukan sekuler, dimana peranan Allah dalam seluruh aspek ekonomi menjadi mutlak.
REFERENSI
     EKONOMI MIKRO ISLAM ( Sukarno Wibowo, S.E.,M.M , Dedi Supriadi,M.Ag .)
     PEMBANGUNA EKONOMI & UTANG LUAR NEGERI (  Tulus Tahi Hamonangan Tambunan  )
     EKONOMI ISLAM (  Pusat pengkajian dan pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia Yogyakarta atas kerjasama dengan Bank Idonesia )
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI