Mohon tunggu...
Fahmi Riot
Fahmi Riot Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Mazhab "Mainstream"

6 Maret 2018   23:42 Diperbarui: 6 Maret 2018   23:46 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agama islam hanyalah satu, yaitu agama yang haq dari allah SWT.Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika terdapat berbagai macam pandangan manusia tentang islam, termasuk tentang masalah ekonomi dalam islam. 

Pada zaman era globalisasi dan ilmu pada saat ini serta tekhnologi banyak masalah-masalah baru yang muncul ditengah-tengah masyarakat yang menghendaki penetuan hukumnya. Sudah tentu masalah itu bisa dipecahkan dengan satu mazhab saja, atau hanya berpegang kepada cara istinbath hukum yang akan menimbulkan kesulitan. 

Menurut agama islam kesulitan itu secara prinsipnya harus dihilangkan. Tetapi hal ini tidaklah mengurangi arti keberadaan dan kemampuan bertahan hidup agama islam. Justru dari hal semua ini merupakan keragaman yang di gunakan untuk memperkokoh agama islam. Dari sisi karakter dasar pemikiran ekonomi islam pada saat ini.

Ekonomi islam di bangun atas dasar agama islam, karenanya ia merupakan bagian yang tidak bisa di pisahkan  dari agama islam. Sebagai derivasi dari agama islam, ekonomi islam akan mengikuti islam begitu juga sebaliknya dalam berbagai aspeknya. 

Islam adalah sistem kehidupan , di mana islam telah menyediakan berbagai setrukur-setruktur, perangkat dan aturan yang lengkap bagi kehidupan manusia termasuk dalam bidang ekonomi islam ini. Beberapa aturan yang ada di dalam ekonomi islam ini bersifat pasti dan berlaku permanen, sementara beberapa yang bersifat kontekstual sesuai dengan situasi dan kondisi dalam ekonomi islam.

Dalam ekonomi konvensional pemilihan sekala prioritas berdasarkan selera masing-masing individu. Manusia boleh mempertimbangkan tuntutan agama atau boleh juga mengabaikannya. Tetapi dalam ekonomi islam pilihan tidak dapat di lakukakan semaunya, harus berdasarkan tuntunan Al-quran dan As-sunnah.

Mazhab Mainstream

Mazhab Mainstream sangat lah berbeda pendapat dengan mazhab baqir maupun mazhab lainnya. Mazhab ini justru setuju bahwa masalah ekonomi muncul dikarenakan sumber daya yang terbatas yang di hadapkan pada keinginan manusia yang tidak terbatas yang di konsumsi secara berlebihan. Seperti yang di sabdakan Nabi Muhammad SAW. Bahwa manusia tidak akan pernah puas. Bila di berikan emas satu lembah, ia akan meminta emas dua lembah. Bila di berikan dua lembah maka dia akan meminta tiga lembah dan seterusnya sampai ia masuk di dalam kubur.

Dengan demikian, pandangan mazhab ini tentang masalah ekonomi islam hampir sama dengan pandangan ekonomi konvensional yaitu pandangan terhadap manusia yang berlebihan menggunakan sumber daya. 

Perbedaannya terletak pada cara menyelesaikan masalah ekonomi islam tersebut. Dilema  sumber daya yang terbatas di hadapkan dengan keinginan manusia yang tidak ada batasnya untuk memaksakan dirinya sendiri untuk melakukan pilihan-pilihan atas keinginannya sendiri yang menimbulkan kekurangannya sumber daya.

Islam memandang semua aktifitas ekonomi secara baik (positif). Semakin banyak manusia yang terlibat dalam semua aktifitas ekonomi maka akan semakin baik, sepanjang tujuan dari prosesnya sesuai dengan ajaran-ajaran islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun