Mohon tunggu...
Fahmi AditiaTauri
Fahmi AditiaTauri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Universitas Negeri Malang

Seorang mahasiswa yang suka merenung dan menganalisa sekitarnya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Morning person, Keramaian di Dini Hari Pasar Warna-warni Landungsari

22 Oktober 2024   06:53 Diperbarui: 22 Oktober 2024   07:00 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa 22 Oktober 2024 | 03:12 | Keramaian di Dini Hari Pasar Warna-Warni Landungsari sangat terasa dari suara bising knalpot kendaraan pengunjung serta suara transaksi jual beli. Seperti namanya, pasar ini terletak di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Meskipun pasar ini terletak lumayan jauh dari pusat kota, pengunjung pasar sudah mulai berdatangan pukul 02:30 untuk membeli bahan pangan atau sekedar membeli jajanan pasar. Pengunjung pasar ini di dominasi oleh warga lokal dan mahasiswa perantau yang bangun lebih awal atau bahasa gaulnya disebut morning person.

Pasar Landungsari adalah pasar desa tradisional yang berbeda dengan pasar tradisional biasanya. Jika pasar tradisional biasanya identik dengan tempat yang kumuh, pasar Landungsari sudah di tata sedemikian rupa agar tetap terjaga kebersihannya. Sehingga para pengunjung merasa nyaman saat membeli berbagai kebutuhan. Selain kebutuhan pangan, di pasar Landungsari juga ada juga beberapa ruko yang menjual Pakaian.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

"Ketika saya mencari makanan dan kebutuhan lain, tujuan utama saya adalah pasar ini. Selain karena semua yang saya cari ada di sini, pasar ini juga sudah buka sejak pagi sekali. Itu memudahkan saya sebagai anak kost yang ingin memasak untuk sarapan sebelum berangkat ke kampus." Ucap Nurudin, salah satu mahasiswa perantau dari luar daerah Malang.

Sama seperti pasar-pasar tradisional yang lain, sistem pembayaran di pasar Landungsari ini kebanyakan masih menggunakan uang cash. Namun ada juga beberapa ruko yang sudah menggunakan sistem pembayaran menggunakan Qris. Jadi tak perlu khawatir jika tidak membawa uang cash ketika berkunjung ke Pasar Warna-Warni Landungsari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun