Mohon tunggu...
Fahmi Royani
Fahmi Royani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktif

Never give up and love yourself ✨

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Stop Bullying

18 September 2021   09:40 Diperbarui: 18 September 2021   14:28 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: 

Dr. Ira Alia Maerani (dosen FH Unissula)

Fahmi Royani (mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Unissula)

Seorang anak dari suku Jawa dan dilahirkan disebuah desa mempunyai 2 saudara yaitu adik dan kakak saat ini Radit berusia 7 tahun dan sedang menginjak SD kelas 1, sejak kecil radit terkenal sebagai anak teledor dan sering mendapat Bully an dari temen temen nya. Namun, banyaknya kekurangan radit tidak mau kalah terhadap prestasi mulai dari prestasi kelas prestasi akademik dan lain lain.

Hari demi hari Radit makin mendapatkan Bullyan dan sering menghilangkan sesuatu, Radit pun tidak mau kalah dengan kekurangannya sedikit demi sedikit Radit mencoba dan terus mencoba dan dibangku kelas 1-3 Radit mendapatkan prestasi kelas 3 besar dan setelah dibangku kelas 4 Radit mendapatkan ranking 2 besar dan dibangku kelas 5,6 banyaknya usaha Radit, tetap mendapatkan prestasi kelas 4 besar dan dikelas 3-6 Radit selalu mengikuti event seperti lomba siaga,puisi,macapat(tembang Jawa) dll. 2015 pun sudah berlalu Radit menginjak kelas 1 SMP dan Radit mengikuti beberapa ekstrakulikuler dibangku kas 7 yaitu siswa baru di SMP setelah beberapa bulan Radit menjalani kehidupan SMP Radit adalah orang yang mengikuti guru jadi banyak temannya yang tidak suka dan suka bilang "Si Radit si anak guru" semangatnya yang tidak pernah menyerah walau dia sering di-bully dia percaya akan ada langit cerah setelah badai, Radit makin mengikuti ekstrakurikuler seperti Pramuka,Paduan suara,PKS,dan Pasukan Khusus, dan setelah duduk dibangku kelas 8 Radit dipilih sebagai perwakilan dari SMP nya lomba gebyar penggalang Pramuka ke 2, Radit pun mengikuti latihan beberapa bulan karena lomba Pramuka bukan hanya soal pengetahuan tapi kelompokan dan kedisiplinan.

Dihari lomba Radit dan teman temannya mempersiapkan lomba secara matang dan berusaha, berdoa agar diberi kelancaran.
Lomba telah selesai ia dan kawan kaannya istirahat sebentar dan sambil menunggu pengumuman alhasil tidak menyangka Juara 2 LBB diraih oleh tim Radit, ia sangat bangga atas apa yang diusahakan selama beberapa bulan dan doanya akhirnya membuahkan hasil.

Lomba demi lomba dan organisasi serta ekstrakurikuler diikutinya semakin membuat kondisi Radit lupa terhadap pola makan dan kehidupan nya semakin terlupakan membuat Radit makin kurus dan hitam sebab dia selama berbulan bulan latihan dipanas panas an. Lalu ditahun 2018 Radit lulus jenjang SMP dan berlanjut ke kehidupan putih abu abu karena badan Radit yang semakin kurus dan hitam membuat Radit tidak pede dan tetep insecure dan bully an anak guru pun masih ada di bangku SMA membuat Radit selalu insecure setiap mau melakukan sesuatu, tetapi ia tetap tidak mau menyerah Radit tetap mengikuti beberapa ekstrakulikuler dan organisasi dan kekurangannya adalah dia selalu overthinking terhadap sesuatu contohnya jikalau orang lain ada masalah dan tidak menyukainya Radit berkata "Apa salahku ya tuhan padahal aku tidak merasa ngapa ngapain" membuat dia merasa bersalah terhadap sesuatu yang tidak nyaman didalam hati Radit.

Sifat itu dibawa sampai ke kelas 12 SMA dan ia selalu insecure terhadap keadaan Radit mendapat pengumuman bahwa dikelas 11 semester ganjil ada kabar dari sekolah bahwa ada virus baru yaitu virus covid19(Corona) membuat pembelajaran diberlakukan secara online. Dulu Radit pernah bilang kenapa tidak pernah ada waktu 2 hari luang aja buat aku istirahat, alhasil covid semakin merajalela Radit mendapatkan kabar bahwa saat itu sekolah diliburkan 2 Minggu. tetapi, Siapa kira bahwa libur diperpanjang dan diperpanjang setelah covid merajalela selama setahun dan sampai lulus SMA Radit tetap secara online, disamping kejadian itu disisi lain dizaman pandemi badan Radit yang semula kurus kering kini sudah mulai rada mengembang dan Radit mulai tidak insecure lagi dengan penampilan.

Tapi, masih banyak orang yang tetap mem-bully nya dan ia menganggap itu hanya hal yang bisa membuat dia terjatuh dan tidak maju, setelah lulus Radit tidak tahu apa yang akan dia lakukan kalo untuk melanjutkan kuliah ia pun tidak mau merepotkan orang tua sedangkan kalo kerja dia tidak tau mau bekerja di apa dan seperti apa, Lalu si Radit membantu kakaknya yaitu pabrik tahu dan setelah bekerja/membantu kakaknya setelah beberapa bulan sebelumnya Radit mendaftarkan jalur SBMPTN Alhamdulillah ketrima di salah satu universitas tetapi di sisi lain biaya untuk hidup dan kuliah tidak memadahi membuat Radit berfikir ini hanya akan merepotkan orang tua saat itu Radit sudah susah payah mengurus berkas berkas dan mengikuti  beberapa test tetapi takdir tidak mendukung nya sia sia kesempatan nya kuliah disia siakan, tetapi setelah dia melihat teman teman nya sudah duduk di meja kuliah dia merasa iri dan mengeluh " mengapa orang lain bisa sekolah secara gampang".

Radit seolah menganggap dirinya tidak berguna dan tidak ada kesempatan untuk menduduki bangku sarjana, tetapi dia terus mencari dan stalking PMB kampus2 di seluruh Indonesia bahkan ia mendaftar lebih 10 universitas jalur beasiswa dan ia tetap menunggu dia tetap berdoa walau nanti hasilnya baik buruk itu udah takdir dari Allah hari pengumuman telah tiba kabar baik dia diterima di 5 universitas jalur beasiswa dan 1 jalur mandiri, Radit sangat kaget dan tidak menyangka bahwa dia ketrima di banyak sekolah/kampus.

Nah dari kisah Radit diatas menyimpulkan bahwa pembullyan didalam kehidupan tidak dianjurkan dan tidak sesuai dengan nilai sila Pancasila ke 5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Setiap orang mempunyai Hak asasi manusia dan setiap orang mempunyai tekad dan kuat, jika salah satu dari seseorang ada yang mem-bully maka itu termasuk sebagai pelanggaran HAM, Hak asasi manusia adalah hak yang ada pada diri manusia sejak lahir dan hak ini Berlaku kepada seseorang kapan saja ,dimana saja.

Dalil tentang pembully an terdapat pada Q.S. Alhujurat ayat 11.


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

11. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Pesan penulis : Siapapun orangnya dimanapun orang itu berada tetaplah berbuat baik dan janganlah mem-bully ia karena ia juga mempunyai hak asasi manusia yang harus diperhatikan seperti manusia selayaknya.
Never give up and beyourself:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun