Mohon tunggu...
Fahmi Amru Arrifai
Fahmi Amru Arrifai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bermain musik dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bela Negara dan Pertahanan Negara

12 Oktober 2023   22:21 Diperbarui: 12 Oktober 2023   22:26 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

         Indonesia merupakan satu-satunya negara yang merdeka secara mandiri dengan berjuang menyatukan seluruh warga negara untuk bersatu dan bersama-sama melawan penjajah, tidak seperti Afghanistan, Malaysia, Israel, yang merupakan negara dengan kemerdekaan diberikan oleh Inggris, Libya, Madagaskar, Aljazair yang merupakan negara dengan kemerdekaan diberikan oleh Prancis

        Dahulu kala kemerdekaan Indonesia diraih dengan pertumpahan darah, pengorbanan, perjuangan yang sangat panjang dan sengit, maka dari itu kemerdekaan adalah suatu hal yang sangat mahal harganya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan masa penjajahan terbilang lama, yaitu 350 tahun , dengan beberapa negara bergantian dalam menjajah.

        Penjajahan sekilas terbilang merugikan negara jajahannya, baik dari sumber daya alamnya, maupun sumber daya manusia, akan tetapi sebenarnya penjajahan juga memiliki hikmah atau dampak positif bagi negara jajahannya. Sebelum kita mengulas dampak positifnya kita akan membahas terlebih dahulu dampak negatif dari penjajahan bagi Indonesia

        Dampak negatif dari penjajahan :

1.Kerja paksa

2.Tanam paksa

3.Eksploitasi sumber daya

4.Adu domba antar pribumi

5.Pemerasan pajak, dan masih banyak lagi.

   Sedangkan, Dampak positif dari penjajahan :

1.Bersatunya daerah yang dulunya terpisah berbentuk kerajaan-kerajaan

2.Menjadikan Indonesia mempunyai bahasa yang satu

3.Menjadikan warga Indonesia mempunyai pendidikan meski tidak merata ke semua pribumi

        Demikanlah dampak positif dan dampak negatif dari penjajahan di Indonesia, maka dari itu kita sebagai warga negara Indonesia harus menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan dalam membela dan mempertahankan negara kita seperti yang telah di contohkan nenek moyang kita. Mirisnya pada zaman saat ini kebanyakan masyarakat Indonesia cenderung lebih memilih produk asing ketimbang produk dalam negeri karena dipandang lebih berkualitas. Dari situ dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan SDM negara kita masih kurang untuk menyayangi produk asing, diperlukan peningkatan SDM dengan cara meningkatkan semangat belajar para anak bangsa dan mendorong orang tua mereka untuk bisa membiayai sampai sekolah tinggi dengan memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi, masalahnya sering ditemukan bahwa bantuan beasiswa salah sasaran, tersalurkan kepada orang tua yang sebenarnya mampu untuk membiayai anaknya, terlebih lagi kurangnya informasi bagi mereka yang harusnya dapat mengakses beasiswa tersebut.

        Pada tahun 1945, bela negara dilakukan dengan bergerilya membawa senapan, Akankah pada tahun 2023 saat ini bela negara dilakukan dengan cara yang sama? Tentu tidak, bela negara saat ini dilakukan dengan cara jujur, semangat belajar, dan terus berinovasi untuk kemajuan negara . Semua harus menjalankan peran terbaiknya, pemerintah memberikan fasilitas serta solusi agar semua bisa mendapatkan pendidikan, orang tua mendorong anak untuk mempunyai semangat belajar sejak dini, anak bangsa harus belajar dengan sungguh-sungguh dengan mengikuti pendidikan yang ada.

        Bela negara dilakukan untuk mempertahankan negara, jadi siapa yang dapat mempertahankan negara?, bagaimana cara mempertahankannya? Sebentar lagi kita akan membahas tentang ketahanan negara.

        Pertahanan negara sekilas merupakan tugas dari tentara nasional Indonesia, akan tetapi jika dijabarkan lebih luas pertahanan negara dapat dilakukan oleh seluruh elemen didalam negara, seperti masyarakat dengan cara menjaga keutuhan bhineka tunggal ika dan pemerintah jujur dalam melaksanakan tugasnya.

        Saat ini, ancaman bagi negara bukan tentang perebutan kekuasaan maupun peperangan, kita saat ini dijajah dengan cara menjadikan para warga asli pribumi sebagai pekerja, lalu warga asing menjadi manajer yang dapat lebih menikmati hasil dari kekayaan yang dimiliki negara kita. Kenapa hal ini bisa terjadi? Walau ada beberapa pendidikan tinggi negeri yang menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi kebanyakan pendidikan di Indonesia yang cenderung masih dibawah pendidikan asing, hal ini yang menjadikan warga asing ikut berperan dalam mengolah sumber daya kita.

        Maka dari itu kita sebagai warga Indonesia harus memiliki semangat juang, semangat memajukan Indonesia, dengan cara belajar sungguh-sungguh agar warga asing tidak ikut campur dalam mengolah kekayaan sumber daya alam yang kita miliki.

        Demikian opini serta pendapat saya, pesan saya untuk pembaca yang telah membaca sampai sini yaitu kamu adalah calon orang sukses, atau bahkan kamu adalah orang sukses saat ini. Terimakasih atas semuanya dengan ini essay ini saya akhiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun