Selama ini, kita sering kali terjebak pada stereotip dan standarisasi lama yang usang mengenai kepemimpinan, bahwa seorang leader harus formal, tegas, dan juga rapih. Sedangkan, mereka yang kontradiktif dengan standardisasi itu, misalnya berpenampilan eksentrik dengan memiliki tato di tubuh dianggap tidak layak atau seorang bad leader. Padahal, kita harus melihat kepemimpinan dengan spektrum yang lebih luas, bahwa seseorang tidak bisa hanya dinilai berdasarkan penampilannya.
Stereotip negatif mengenai kepemimpinan yang berkembang harus direduksi atau dibuang karena hanya akan menutup kesempatan seseorang yang ingin menjadi leader. Kita tidak pernah tahu, di balik penampilannya yang eksentrik tersimpan seni kepemimpinan yang baik. Bila kita melihat ke belakang sejenak, pemimpin kelas ‘wahid’ dunia bahkan memiliki karakter dan penampilan eksentrik yang mendobrak stereotip dan standardisasi lama. Misalnya, Theodore Roosevelt, Winston Churchill, Steve Jobs, Elon Musk, dan Joko Widodo.
Atas dasar itu, Phoenix United hendak mereduksi dan menjawab stereotip kepemimpinan di masyarakat. Kelahirannya ditandai dengan Grand Launching yang dilaksanakan secara hybrid; Zoom Meeting dan YouTube pada Rabu, 17 Agustus 2022. Bertepatan dengan HUT ke-77 RI, Grand Launching ini dihadiri oleh Jennifer Rachel (public figure), Abi Anggoro (Songwriter dan Produser), Erwin Arifin (VP of Investment Kejora Capital), dan Salwa Rafila Babheer (Puteri Indonesia Kep. Riau Favorit 2022).
Phoenix United adalah sebuah komunitas yang menyajikan sudut pandang baru mengenai bagaimana seseorang dapat disebut sebagai good leader. Komunitas ini merupakan tempat berkumpulnya para leader dari berbagai kalangan. Phoenix United hadir ke tengah-tengah masyarakat dengan membawa misi membangun Indonesian Leaders Society, Phoenix United bermaksud menjaring para pemimpin Indonesia yang dapat memberikan dampak luas, smart, serta fun dan cool.
Sabilur Rosyad, President of Phoenix United mengatakan bahwa siapa pun bisa menjadi leader tanpa adanya batasan. Phoenix United merupakan tempat perkumpulan para leader dari berbagai kalangan masyarakat. Mahasiswa, anak band, hingga content creator bisa menjadi pemimpin.
“Kehadiran Phoenix United sebagai perkumpulan para leaders diharapkan dapat memberikan ruang terbuka selebar-lebarnya bagi para pemimpin untuk networking, having fun, dan tentunya memberikan rasa percaya diri dan dampak yang positif bagi bangsa Indonesia. Sejatinya, there is no border for you to be a leader,” ucap Sabilur Rosyad.
Berkelindan dengan pernyataan di atas, Chelen, Vice President of Phoenix United mengatakan bahwa Phoenix United bertujuan untuk memberikan wawasan, inspirasi, dan suportive environment kepada para leader yang ada di Indonesia dengan beragam latar belakang. “Kita semua datang dari background yang berbeda-beda karena kita ingin kasih suportive environment. Untuk bisa berkembang bareng, kita harus gandengan bareng dan tumbuh bareng,” ucap Chelen.
Kedepannya, Phoenix United akan terus berupaya mematahkan stereotip usang mengenai pemimpin melalui berbagai programnya yang menarik dan tidak kaku, seperti fun trips, dinner with CEOs, konten premium, program mentoring, aksi sosial dan kesempatan untuk membangun network dengan public figure lewat networking party.
Saat ini, informasi lebih lanjut mengenai Phoenix United bisa diakses melalui website www.phoenixunited.id maupun Instagram @phoenixunitedid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H