Mohon tunggu...
Fahmi Kompas
Fahmi Kompas Mohon Tunggu... Staff Gudang di ITC Mangga Dua, Penulis Lepas, Bisnis Online -

Menyukai Selera Humor, Penggemar Photoshop, Funny Experiences, Suka dinasehatin dan paling senang mendengar ucapan motivasi yang menginspirasi :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tumpukan Perasaan

16 Agustus 2016   10:37 Diperbarui: 16 Agustus 2016   10:44 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Karena menjadi lebih baik juga perlu yang namanya usaha yang terbaik. Meski hal baik tak pernah disambut ramah oleh beban dunia. Hal inilah yang bikin diriku mendongak ke langit biru. Mengepalkan tangan kanan ke atas. Menantang gulungan awan.

“Hey, kalian semua tidak tahu perasaanku!”

Menjadi jahat juga tidak selamanya membuahkan kenikmatan untuk sepanjang usia. Kelak, takdir menjemput tanpa ilham atau peringatan untuk bertobat. Karena perasaan takut juga bisa menunda diriku ke lubang hitam yang penuh dengan kesenangan semata.

“Aku ini baik, tapi sekitarku kenapa tidak baik?”

Suara gaduh pun aku terbangun dengan terpaksa di malam hari. Hiruk-pikuk keramaian asap di sepanjang jalan pun terpaksa ku hirup. Utusan tak masuk akal pun terpaksa ku terima sebagai bawahan yang direndahkan. Ratapan orang kaya berjubah pengemis pun masih kutorehkan secarik uang lima ribuan kepadanya. Monoton yang menjengkelkan.

Kutemui sebuah ingin yang begitu mempesona dipandang. Aku juga pemikir bukan hanya sekedar mangkir. Lihatlah nanti, beban yang kutanggung akan menuai hasil yang luar biasa. Ini mungkin sangat terlalu yakin. 

Tapi… tak apalah, karena pada intinya, tumpukkan perasaan ini bisa diredam hingga semuanya terbenam dan hanyut ke muara. Sebab, sabar adalah kunci emas yang masih sulit bagiku untuk diraih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun