- Berkarir dalam pekerjaan yang terencana
- Menikah dengan penuh perencanaan sesuai dengan siklus kesehatan reproduksi
Program Generasi Berencana atau Genre juga memiliki fungsi sebagai pusat informasi dan konseling remaja, dimana program ini juga membuat pelatihan pada remaja-remaja yang ada di sekolah. Tak hanya para remaja, mahasiswa pun dapat pelatihan untuk menjadi pendidik konselor sebaya. Ditambah lagi dengan program edukasi guna memberi gambaran seputar remaja dalam hal urusan hubungan sosial.
[caption id="attachment_346420" align="aligncenter" width="700" caption="Program Genre untuk remaja (dok. Pribadi)"]
Upaya yang dijalankan Program Generasi Berencana atau Genre, membuat lembaga BKKBN melakukan kegiatan untuk mendukung program ini dengan cara :
- Menyediakan informasi tentang kesehatan reproduksi yang seluas-luasnya untuk remaja dengan cara meningkatkan jumlah PIK remaja (sebuah wadah atau kelompok dalam program genre) melalui berbagai jalur Akademik/PT, Organisasi Keagamaan dan Organisasi Kepemudaan. Hal ini berguna untuk memberi pemahaman kepada para remaja tentang kesehatan.
[caption id="attachment_346421" align="aligncenter" width="300" caption="Generasi Genre (dok. Pribadi)"]
- Meningkatkan sumber daya manusia pengelola PIK remaja berkualitas dengan adanya komitmen dari stakeholder dan mitra kerja dalam pengelolaan dan pelaksanaan program Genre.
- Juga melakukan kegiatan promosi kesehatan yang merencanakan kehidupan berkeluarga untuk menjadi keluarga kecil yang baik. Hal ini karena program Genre tidak hanya memberi penyuluhan pada remaja, tapi juga membentuk kelompok berupa Bina Keluarga Remaja berguna untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku Orang Tua dalam rangka pembinaan tumbuh kembang kehidupan remaja. Peran Orang Tua sangat penting untuk program Genre.
Pada dasarnya untuk soal pernikahan yang terjadi pada generasi remaja masa kini akan memiliki dampak besar bagi jumlah penduduk Indonesia. Menikah di usia muda tentu akan membawa banyak konsekuensi dalam hal kesehatan, pendidikan, ekonomi dan sosial. Juga memiliki potensi besar untuk gagal (Cerai) karena ketidaksiapan mental dalam menghadapi dinamika rumah tanggadan tanggung jawab atas peran masing-masing seperti dalam mengurus/mengatur rumah tangga, mencukupi ekonomi keluarga dan mendidik anak.
Jadi, perencanaan yang baik ialah menikah di usia yang tepat dan cukup mapan dalam soal perekonomian, serta juga harus memiliki kesadaran pasti dalam perencanaan berkeluarga.
