Â
- Konsep Mahabbah menurut Jalaludin Rumi
Rumi menjelaskan bahwa cinta seperti keledai di dalam paya. Dan pena yang berusaha menggambarkannya akan hancur berkeping-keping. Begitulah kata Maulana dalam Masnawi yang dikutip oleh Schimmel.
"Bagaimana keadaan sang pencinta?" tanya seorang lelaki
Kujawab, "Jangan bertanya seperti itu, sobat;
Bila engkau seperti aku, tentu engkau akan tahu;
Ketika Dia memanggilmu, engkaupun akan memanggil-Nya"
Rumi menyebutkan bahwa yang pertama diciptakan Tuhan adalah cinta. Rumi menganggap cinta sebagai kekuatan kreatif paling dasar yang menyusup ke dalam setiap mahluk dan menghidupkan mereka. Cinta pulalah yang bertanggung-jawab menjalankan evolusi alam dari materi anorganik yang berstatus rendah menuju level yang paling tinggi pada diri manusia. Menurut Rumi cinta adalah penyebab gerakan dalam dunia materi, bumi dan langit berputar demi cinta. Ia berkembang dalam tumbuhan dan gerakan dalam makhluk hidup. Cintalah yang menyatukan partikel-partikel benda. Cinta membuat tanaman tumbuh, juga meggerakkan dan mengembang-biakkan binatang.
Â
Semasa hidupnya Jalaludin Rumi terkenal akan tarekatnya, yaitu tarekat Mawlawiyah. Mawlawiyah berasal dari kata 'Mawlana' sebuah gelar yang diberikan murid-muridnya sebagai sufi penyair Persia terbesar sepanjang masa. Tarekat ini didirikan Rumi sekitar 15 tahun terakhir hidupnya.
Tarekat ini memiliki makna jalan kecil, yaitu sebuah perjalanan spiritual menuju pada sang Pencipta.
William Chittik dalam bukunya The Sufi Doctrine of Rumi menjelaskan bahwa ciri utama tarekat ini adalah konsep spiritual, sama', yang dilembagakan Rumi pertama kali setelah hilang guru yang beliau cintai, Syamsuddin Tabriz.