Hari ini (02 Mei) merupakan hari pendidikan nasional atau HARDIKNAS. Sebagai warga Indonesia, kita biasa peringati dengan melaksanakan upacara. Namun ada hal yang menarik perhatian saya dan tidak sejalan dengan pemahaman saya, mengapa mahasiwa memperingati HARDIKNAS dengan demo? Tadi pada saat kuliah tiba-tiba ada suara riuh di kampus,. Ternyata anak-anak dari Fakultas Pendidikan di kampus saya melakukan demo.Â
Haruskah peringatan HARDIKNAS dilaksanakan dengan demo? Mengapa sebelum memprotes orang lain kita tidak instropeksi dulu diri kita sebagai pendidik?Mari kita lihat pendidikan indonesia saat ini. Posisi pendidikan indonesia berada di rangking bawah jauh dari negara negara asia tenggara seperti malasyia, dan singapura. Mengapa sebagai calon pendidik kita tidak berupaya saja belajar dengan baik agar menjadi pendidik yang baik pula?Â
Tingginya emosi mahasiswa terhadap hal-hal yang kurang senangi di kampus tambah menjadi bumerang untuk mereka sendiri. Mereka dibiyayai orang tua untuk kuliah bukan untuk mencari kesalahan orang lain, namun untuk belajar supaya kelak bisa menjadi perubah sistem pendidikan Indonesia yang masih kurang maksimal. Seharusnya momentum HARDIKNAS ini menjadikan kita untuk meraba diri sendiri, sudah sejauh mana kontribusi kita untuk negara sebagai pemuda Indonesia?
Sebagai manusia, kita memang tidak luput dari kesalahan. Kadang kita sebagai manusia hanya mengfhabiskan waktu ddengan senang-sennag, mudah memprotes atasan, namun tidak sama sekali memberikan konstribusi iuntuk negara. Sebagai mahasiswa, seharusnya kita lihat dulu diri kiota, sebelum kita menuntut hak ke kampus, sudahkah kita melakukan kewajiban kita dengan baik?
Oleh sebab itu, sebagai generasi muda marilah momen hari pendidikan ini kita jadikan untuk momentum meraba diri dan memperbaiki diri kita. Apalagi sebagai mahasiswa calon pendidik, seharusnya kita dipusingkan dan disibukkan mencari metode apa yang nantinya kita gunakan dlam mengajari anak didik supaya maju dalam hal pendidikan, bukan malah disibukkan dengan mengkrtitisi atasan yang kita sendiri terkadang tidak mengetahui kebenaran dari masalah tersebut.
Salam pendidikan!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H