Mohon tunggu...
Fahliza Syahira
Fahliza Syahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak, menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak Tengah

24 Juni 2024   12:45 Diperbarui: 24 Juni 2024   12:58 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah rumah yang hangat dan penuh canda tawa, hiduplah seorang anak bernama Dian. Dian adalah anak tengah dari tiga bersaudara. Kakaknya, Rina, adalah seorang yang cerdas dan tangguh, sedangkan adiknya, Rudi, adalah seorang yang manis dan penuh keceriaan. Di tengah-tengah mereka, Dian sering merasa terpinggirkan dan tidak mendapatkan perhatian yang sama.

Namun, Dian sangat beruntung memiliki keluarga yang luar biasa. Meskipun seringkali sibuk dengan pekerjaan dan tugas rumah, orang tua Dian selalu menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada anak-anak mereka. Mereka mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, saling mendukung, dan saling menyayangi.

Suatu hari, setelah pulang sekolah, Dian masuk ke dalam rumah dengan perasaan sedih. Ibu Dian, Ibu Anita, melihatnya dan segera menghampiri.

Ibu Anita: "Hai, Dian! Apa yang terjadi? Kamu terlihat murung."

Dian: "Ibu, aku merasa seperti anak yang tidak disayangi. Kakak dan adikku selalu mendapatkan perhatian lebih. Mereka selalu membanggakan prestasi mereka, sedangkan aku merasa terlupakan."

Ibu Anita: "Oh, Dian, sayangku. Kamu tidak pernah terlupakan. Kamu adalah anak yang istimewa bagi kami."

Dian: "Tapi, Ibu, aku ingin merasakan perhatian yang sama seperti mereka."

Ibu Anita: "Dian, setiap anak memiliki keunikan dan keistimewaannya masing-masing. Kami mencintai dan menyayangi kamu dengan caranya sendiri. Mari, duduklah di sini bersama-sama."

Dian duduk di samping ibunya, sedih namun ingin mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh ibunya.

Ibu Anita: "Kamu tahu, Dian, kakakmu memang pandai dan rajin belajar. Itu adalah keistimewaannya. Adikmu memiliki keceriaan dan pesona yang membuat kami tertawa setiap hari. Kamu, Dian, kamu memiliki kelembutan dan kebijaksanaan yang luar biasa. Kamu adalah tempat kami mencari ketenangan."

Dian: "Tapi, Ibu, aku ingin lebih banyak mendapatkan perhatian."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun