Mohon tunggu...
Fahira Itsnaini
Fahira Itsnaini Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Begini Cara Warga Parung Panjang Memanfaatkan Lahan Pertanian yang Kian Menyusut

5 Maret 2019   10:30 Diperbarui: 5 Maret 2019   11:17 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BOGOR -- Pertanian bisa disebut juga sebagai kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidup. 

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat dari sekitar 1.000 hektare luas lahan pertanian yang ada di wilayahnya mengalami penyusutan terutama dalam tiga tahun terkahir. Berkurangnya lahan pertanian di wilayah Kabupaten Bogor disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat.

Camat Parungpanjang, Edi Mulyadi, menyatakan bahwa lahan pertanian di Kecamatan Parungpanjang tidak sampai lima puluh persennya. Meskipun begitu, masih terdapat banyak warga yang memanfaatkan lahan kosong untuk dijadikan sebagai sumber mata pencaharian. Salah satunya di Kecamatan Parungpanjang, tepatnya di Desa Kabasiran. 

Menurut Sekretaris Desa, Dodi Suryadi, mengatakan bahwa lahan pertanian di Desa Kabasiran sudah mengurang karena sedang dilakukan pembangunan perumahan untuk pemukiman warga, tetapi masih terdapat lahan pertanian yang dimanfaatkan oleh warga sekitar.

Terdapat perkebunan seluas 1,5 hektare di sepanjang Jalan Raya Dago yang dimanfaatkan warga untuk menanam berbagai macam jenis tumbuhan, seperti singkong, wortel, dan cabai. Karang Taruna Desa Kabasiran adalah salah satu perkumpulan yang mengurusi kegiatan berkebun dan juga dijadikan salah satu usaha bagi mereka. 

"Kita jadikan usaha dagang agar pemuda disini tidak hanya berkarya tetapi juga bisa diajarkan untuk membuka usaha salah satunya dibidang pertanian." ujar Indra, salah satu anggota Karang Taruna Desa Kabasiran. Indra mengatakan para pemuda Desa Kabasiran diajarkan ilmu pertanian oleh para seniornya. 

Hasil dari berkebunnya mereka salurkan dan juga ada yang langsung diolah oleh warga seperti tanaman cabai. Cabai dijadikan bahan baku pembuatan abon cabe yang kini sudah dilansir menjadi ikon Parungpanjang. Kegiatan ini juga didukung sepenuhnya oleh Camat Parungpanjang, Edi Mulyadi.

Tanaman Cabai di Desa Kabasiran
Tanaman Cabai di Desa Kabasiran
(Far)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun