Mohon tunggu...
Silfi Fahima
Silfi Fahima Mohon Tunggu... Novelis - menulis, membaca dan bercerita

semua hal akan terasa lebih bermakna jika kita lakukan bersama dengan orang yang kita cinta

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kenapa Kamu Sulit Dikasih Tahu Sih?

24 September 2020   10:29 Diperbarui: 19 Oktober 2020   11:26 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunikasi tidak melulu membahas tentang apa yang si kecil ingin lakukan atau sudah dilakukan. Namun juga dapat dengan bercerita terkait apapun. Mulailah bercerita dengan sesuatu yang sederhana, sesering mungkin dan sebanyak mungkin. Dengan melakukan komunikasi seperti ini sebenarnya kita tidak hanya melatih bagaimana anak untuk berbicara namun juga melatih daya ingatnya dalam menyampaikan atau menceritakan hal yang sudah ia dengar, alami bahkan yang pernah ia lihat.

Biarkan anak menyampaikan apa yang mereka rasakan dengan bahasa mereka sendiri. Hal ini hampir sama dengan kita melakukan komunikasi dengan anak. Walaupun tanggapan mereka nantinya akan berbeda-beda. Setelah ia menyampaikan apa yang ingin ia rasakan, beri masukan terkait mana hal yang bener atau dukungan jika memang apa yang ia rasakan sudah benar.

Hal ini juga berlaku jika ada anak yang tengah bertengkar. Entah itu bersama saudara ataupun teman sebayanya. Langkah awal yang bisa para orang tua lakukan adalah mendatangi dan melihat apa yang sebenarnya terjadi terhadap mereka. Dengarkan apa yang mereka jelaskan terkait konflik yang membuat mereka sampai bertengkar. Setelah mendengarkan apa yang mereka katakan lihat apa yang terjadi sebenarnya. Setelah itu kita dapat memberikan komentar terhadap apa yang sudah mereka lakukan.

Selain rasa cinta dan komunikasi yang baik. Sifat respec terhadap anak juga menjadi hal yang mendukung agar anak dapat patuh terhadap apa yang kita katakan. Sikap respec terhadap anak dapat berupa kita meminta izin untuk meminjam  sesuatu yang menjadi milik anak atau dengan mengapresiasi perbuatan baik yang sudah si kecil lakukan.

Contoh " Zizi, mama pinjam selimutnya sebentar ya"

Dengan perkataan demikian, anak akan merasa bahwa kita sebagai orang tua menghargai peranan anak dalam kepemilikan barang. Ingat si kecil memiliki perkembangan dan kecerdasan masing-masing.Selain meminjam sesuatu kita juga dapat mengutarakan rasa respec kita dalam hal memuji perbuatan baik yang sudah mereka lakukan.

Perlu diingat kita juga harus melihat dosis dalam melontarkan pujian kepada anak. Pujian yang tidak pada tempatnya akan menjadi efek yang sama dengan memberikan hukuman, karena meniadakan ruang evaluasi bagi tindakan anak selanjutnya. Cara paling efektif adalah dengan membedakan proses dan hasil. Pujian akan menjadi efektif dan relevan jika diberikan untuk mengapresiasi usaha yang telah mereka jalankan, bukan untuk memuji kecerdasan mereka.

Contoh "Wah, hebat .. anak bunda sudah bisa buang sampah pada tempatnya,"

Membuat anak menjadi mengerti apa yang kita mau 

Selain supaya anak mendengarkan apa yang kita katakan, agar anak berlaku sesuai dengan apa yang kita inginkan dan tidak melakukan hal yang tidak dapat kita larang. Maka jadikan anak menjadi mengerti apa yang kita mau sesuai dengan hal yang benar.

Beberapa orang tua mengeluhkan tentang sikap anak yang sulit untuk diberi tahu hal yang benar. Hal ini sangat wajar terjadi pada usia anak yang masih dini. Jika mengandalkan ucapan kepada anak, kemungkinan besar anak tidak akan mudah mengerti apa yang kita ucapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun