Mohon tunggu...
Fahimah Dzakiyyah
Fahimah Dzakiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Hobi saya badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Dasar Perkembangan Kognitif Menurut Piaget: Landasan Teori dan Implementasinya

10 Oktober 2024   22:23 Diperbarui: 10 Oktober 2024   22:34 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep Dasar Perkembangan Kognitif Menurut Piaget: Landasan Teori dan Implementasi

Jean Piaget, seorang psikolog Swiss, mengembangkan teori tentang perkembangan kognitif yang menggarisbawahi bagaimana anak-anak memahami dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Teori ini berfokus pada proses berpikir anak dan menjelaskan bagaimana mereka membangun pengetahuan melalui pengalaman. Berikut adalah konsep dasar dari teori Piaget serta implikasinya dalam pendidikan dan pengasuhan.

1. Konsep Utama dalam Teori Piaget

  • Skema: Skema adalah pola pikir atau kerangka kerja kognitif yang digunakan individu untuk memahami informasi. Misalnya, seorang anak mungkin memiliki skema tentang hewan peliharaan yang mencakup kucing dan anjing.
  • Konstruktivisme: Piaget menekankan bahwa anak-anak belajar dengan membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi aktif dengan lingkungan. Mereka tidak hanya menerima informasi, tetapi juga mengolahnya secara aktif.
  • Asimilasi dan Akomodasi:
    • Asimilasi adalah proses di mana individu menggunakan skema yang sudah ada untuk memahami informasi baru. Contohnya, jika seorang anak yang belum pernah melihat kuda melihat kuda untuk pertama kalinya, dia mungkin menganggapnya sebagai jenis hewan peliharaan.
    • Akomodasi terjadi ketika individu perlu mengubah atau membuat skema baru untuk menyesuaikan dengan informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang ada.
  • Keseimbangan: Proses mencapai keseimbangan kognitif terjadi ketika anak dapat mengintegrasikan asimilasi dan akomodasi tanpa mengalami konflik kognitif yang besar. Keseimbangan ini menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang dunia.

2. Tahapan Perkembangan Kognitif

Piaget membagi perkembangan kognitif menjadi empat tahap utama:

  • Tahap Sensorimotor (0-2 tahun): Pada tahap ini, bayi menggunakan indera dan gerakan tubuh untuk memahami dunia. Mereka belajar tentang objek melalui pengalaman langsung.
  • Tahap Pra-operasional (2-7 tahun): Anak-anak mulai menggunakan simbol-simbol untuk mewakili objek, tetapi pemikiran mereka masih egosentris dan tidak logis. Mereka sering kali tidak dapat memahami perspektif orang lain.
  • Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun): Pada tahap ini, anak-anak mulai berpikir secara logis tentang objek konkret tetapi masih kesulitan dengan konsep abstrak. Mereka dapat memahami konsep seperti konservasi jumlah dan pengelompokan.
  • Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas): Anak-anak mulai berpikir secara abstrak dan dapat merumuskan hipotesis serta berpikir tentang kemungkinan. Mereka mampu melakukan pemikiran logis yang lebih kompleks.

3. Implikasi dalam Pendidikan dan Pengasuhan

Memahami teori perkembangan kognitif Piaget dapat membantu orang tua dan pendidik dalam mendukung proses belajar anak:

  • Pengajaran Berbasis Pengalaman: Aktivitas belajar sebaiknya melibatkan pengalaman langsung agar anak dapat membangun pengetahuan mereka secara aktif.
  • Pentingnya Keseimbangan: Orang tua dan pendidik perlu membantu anak mencapai keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi untuk mendukung perkembangan kognitif yang sehat.
  • Pengakuan terhadap Tahapan Perkembangan: Menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak sangat penting untuk efektivitas pembelajaran.

Dengan memahami konsep dasar ini, orang tua dan pendidik dapat lebih baik mendukung perkembangan kognitif anak, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, serta memfasilitasi eksplorasi dan penemuan yang diperlukan untuk pertumbuhan intelektual mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun