Mohon tunggu...
Fahed Syauqi
Fahed Syauqi Mohon Tunggu... Penulis - Cirebon, NGO Enthusiast, CEO Berlin Community, Director of Medcamp, Researcher at Center World Trade Studies UGM

Luruskan niat, perbanyak shalawat

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bank Indonesia Mendorong Pertumbuhan Kawasan Ekonomi Terintegrasi Melalui ASEAN QR Code Payment

26 Mei 2023   10:35 Diperbarui: 26 Mei 2023   10:46 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

QR Code Payment telah banyak dilakukan oleh sejumlah negara ASEAN dan Asia lainnya seperti Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia dan Filipina serta China. Melalui konektivitas pembayaran antar negara ASEAN akan memberdayakan individu dan masyarakat pelaku bisnis khususnya UMKM untuk dapat melakukan perdagangan lintas batas, e-commerce serta aktivitas keuangan yang lebih efisien. 

QR Code Payment menjadi solusi bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN, dimana pertumbuhan pariwisata masing-masing negara sangat tinggi sehingga QR Code Payment akan memudahkan wisatawan negara ASEAN dapat melakukan transaksi tanpa harus melakukan tukar uang yang sangat konvensional  (Bank Indonesia, 2019).

QR Code Payment  merupakan platform yang memungkinkan penyelesaian masalah ekonomi dan sistem pembayaran konvensional dengan memanfaatkan keunggulan perkembangan transformasi digital dalam bidang keuangan. 

Proses digitalisasi dalam sektor keuangan mendukung supply chain produksi Industri Kecil dan Menengah untuk meningkatkan akses pendanaan dan pengelolaan aliran dana keuangan untuk seluruh rantai pasok, serta mendukung penuh pelaku ekonomi UMKM (Caniato, Gelsomino, Perego, & Ronchi, 2016). 

Penggunaan teknologi dalam bidang keuangan akan mendorong pertumbuhan ekonomi usaha kecil dan menengah   (Papadopoulos, Baltas, & Balta, 2020). Volume transaksi lintas negara diperkirakan akan tumbuh secara signifikan. Selama beberapa tahun terakhir, nilai pembayaran lintas negara di seluruh dunia meningkat dari USD 127,8 triliun pada tahun 2018 menjadi USD 156 triliun pada tahun 2022  (Bank Indonesia, 2023). 

Dengan tata kelola ekonomi global yang mudah dan tanpa batas, mendesak pembayaran lintas negara untuk lebih efektif dan berbasisi digital. Oleh karena itu, kebijakan penggunaan QR Code Payment merupakan upaya Bank Indonesia mendorong Regional Payment Connectivity untuk mempermudah pembayaran lintas batas negara-negara ASEAN. Indonesia telah merancang penggunaan ini dengan Thailand, Singapura, Malaysia dan Filipina  (Bank Indonesia, 2022). 

Kredensial Indonesia dalam keketuaan untuk ASEAN pada tahun 2023 dalam upaya menginisiasi jalur ekonomi dan integrasi keuangan kawasan memiliki tujuan untuk lebih meningkatkan dan memperkuat konektivitas pembayaran lintas negara dan penguatan ekonomi kawasan dengan tetap menjaga keamanan data dan informasi (Budi, Wira, & Infantono, 2021).

Ilustrasi kebijakan QR Code Payment oleh Bank Indonesia yakni menggunakan scan barcode akan memudahkan transaksi masyarakat ASEAN. Penggunaan platform teknologi khususnya dalam digitalisasi sektor keuangan menjadi solusi memanfaatkan keunggulan teknologi yang terus berkembang disertai perkembangan masif ekonomi kawasan yang terintegrasi dengan baik. 

QR Code Payment tidak mengharuskan negara memiliki mata uang yang sama sebagaimana selama ini kelemahan inklusivitas dan integrasi ekonomi ASEAN karena tidak memiliki sistem pembayaran  dan mata uang yang sama. 

Dengan QR Code Payment menjadi solusi integrasi ekonomi ASEAN dalam sektor pengembangan ekonomi dalam sektor usaha kecil dan menengah serta mendorong pariwisata yang unggul di Asia Tenggara. QR Code Payment merupakan bentuk rancangan kebijakan pembayaran yang mampu memobilisasi dan mengelola sumber daya eksternal dalam konektivitas yang unggul. 

Problem utama ASEAN adalah ketidakmampuan membangun konektivitas karena keberagaman kebijakan  (Mueller, 2021). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun