Mohon tunggu...
Fahed Syauqi
Fahed Syauqi Mohon Tunggu... Penulis - Cirebon, NGO Enthusiast, CEO Berlin Community, Director of Medcamp, Researcher at Center World Trade Studies UGM

Luruskan niat, perbanyak shalawat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Mutiara" sebagai Solusi Kekerasan terhadap Wanita yang Merajalela

23 Oktober 2022   19:50 Diperbarui: 24 Oktober 2022   06:08 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akar dari MUTIARA (Dokpri)

Yuk mulai saling peduli terhadap isu kekerasan berbasis gender agar isu kekerasan gender terhadap wanita mulai bisa diatasi dengan baik. Muliakan Hati dan Raga atau Mutiara bisa menjadi salah satu solusi untuk menghargai setiap ciptaan tuhan. Setiap hati akan bergerak ke arah kebaikan, maka berikanlah hati berupa nutrisi yang baik dalam menjalankan setiap lika-liku kehidupan. Bagaimana nih menurut para pembaca? Yuk berikan komentarnya di bawah ya. Silahkan bila bermanfaat bisa dibagikan ke rekan atau kerabat disekitar kita agar dapat saling mengingatkan. Semoga manfaat dan berkah amiin.

Sumber :

DARILAUT.ID. (2018, September 13). Indonesia Penghasil Utama Mutiara Laut Selatan. Diambil kembali dari DARILAUT.ID: https://darilaut.id/berita/laporan-khusus/indonesia-penghasil-utama-mutiara-laut-selatan
Olatoye, R. M. (2013). Towards Understanding The Islamic Concept of the Heart and Its Relationship with Man's Intention/Action. European Scientific Journal, 2-3.
PATH, the Inter-American Alliance for the Prevention, the Medical Research Council, the World Health Organization (WHO). (2008). Strengthening Understanding of Femicide. Washington DC: Program for Appropriate Technology in Health (PATH).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun