Mohon tunggu...
Riser Fahdiran
Riser Fahdiran Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fisika UNJ

just ordinary person who try to take a part in unraveling the mystery of the universe... :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Puasa Ramadhan di Musim Panas... :)

24 Juli 2012   11:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:41 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, sholat Isya pun mulai pukul 23.40 (menjelang akhir Ramadhan +/- 23.00). Kalau kita lanjutkan dengan tarawih maka akan selesai sekitar pukul 00.50 di masjid (karena satu malam imamnya membacakan 1 juz untuk sholat tarawih 8 rakaat + witir 3 rakaat). Adapun di masjid lain lebih singkat (seperti halnya di Indonesia, ada yang 23 ada yang 8), walaupun 20 rakaat tarawih + witir 3 rakaat biasanya butuh waktu sejam (dengan bacaan surat2 pendek) sehingga selesai 00.30. Ada juga yang kemudian mengambil rhuksah dengan menjama' (dan qasar), namun tentunya yang satu ini juga tidak ada dalilnya (sepengetahuan saya) karena kita menetap dan tidak dalam syarat yang memenuhi ketentuan jama'+qasar. Yang menjadi perhatian adalah : shubuh pada pukul 03.10 (menjelang akhir Ramadhan +/- 03.50), sehingga waktu untuk bisa melakukan istirahat sangat singkat (+/- 1,5 jam) lalu bangun (sekitar pukul 02.00 - 02.30) untuk sholat tahajjud, sahur dan sholat shubuh (bahkan untuk para ibu/istri yang mau masak bisa jadi bangun lebih cepat .... :) ). Untuk mengikuti sunnah agar berzikir hingga terbit matahari (matahari terbit pukul 05.50) maka kita harus rela mengorbankan waktu istirahat sesi II. Atau kalau memang tidak kuat, yang paling mungkin adalah pasca shubuh berdzikir semampunya dan kemudian lanjut istirahat sesi II.... :)

# Hal-hal yang bisa menambah puasa berkualitas

Selain dzikir, do'a, istighfar, tarawih, i'tikaf dll mengikuti kajian selama Ramadhan tentunya juga alternatif utama. Masjid disini jika ada kajian biasanya menggunakan bahasa Arab atau Jerman (kadang2 bahasa Inggris)...Namun, bagi saya yang tidak bisa bahasa Arab (baru bisa baca tapi belum tahu arti) dan Jerman (masih proses belajar tingkat sangat awal), rasanya sulit untuk mencerna kajian yang disampaikan. Walaupun dengan bahasa Inggris, namun terkadang istilah2 yang jarang didengar juga sulit untuk bisa dimakanai secara utuh. Untuk itu, kumpul2 rekan2 dari Indonesia selalu menjadi waktu yang dimanfaatkan untuk kajian. Lewat internet juga menjadi pembantu dengan membaca artikel ataupun menonton saluran2 TV di Indonesia pada saat ada kajian (bukan pada acara lawak, sinetron yang ga jelas dll yang disuguhkan TV pada saat Ramadhan, harus banyak belajar itu tim kreatif TV yang ternyata tidak kreatif.... :D )

Secara pribadi saya sendiri merindukan suasana Ramadhan di Indonesia :( Baik dari sisi keramaian di masjid, makanan-makanan di Indonesia dan hal-hal lain...Lagi-lagi, ayo rekan2 yang ada di Indonesia lebih bersyukur dengan kondisi disana, jangan mau kalau ya ibadahnya sama yang disini :)

# Menahan hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa

Untuk menahan makan dan minum rasanya bagi kita yang sudah dewasa tidaklah terlalu sulit selama IMAN memang telah dimantapkan dalam diri ini. Tentunya karena hanya sedikit yang berpuasa disini, tidaklah heran jika kita dalam perjalanan menuju ke tempat kerja atau kuliah menjumpai banyak orang sedang makan dan minum seperti hari biasanya. Selain itu, bagi para pria (wanita juga tentunya) tantangan lainnya adalah menjaga pandangan. Karena musim panas seperti ini, banyak wanita yang hanya menggunakan tank-top dan short pants. Mau menundukkan pandangan, eh bawah juga kebuka..nah lho... :P Kembali, selama IMAN memang telah dimantapkan rasanya ini juga tidak masalah...Untuk itu, rekan-rekan yang ada di Indonesia bersyukurlah untuk suasana yang lebih kondusif dan toleran di bulan puasa ini...

# Idul Fitri

Tahun lalu (2011) keluarga saya (istri+anak) masih di Indonesia. Pasca sholat Idul Fitri pun saya langsung masuk kerja/kuliah seperti hari biasa saja. Sorenya baru rekan-rekan dari Indonesia berkumpul untuk silaturahim. Suasana Idul Fitri rasanya menjadi "datar" saja dari sisi hiruk pikuk seperti halnya di Indonesia. Lagi-lagi, ayo rekan2 yang ada di Indonesia lebih bersyukur dengan kondisi disana, jangan cuma siapin baju baru dan ketupat saja :) Namun mudah-mudahan Allah SWT menghitung itu semua dengan kemenangan hakiki yang dirasakan oleh orang-orang yang berpuasa karena iman.

"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Kaiserslautern, 5 Ramadhan 1433 H / 24 Juli 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun