Mohon tunggu...
Fahdiana Ristianti
Fahdiana Ristianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hello everyone

Hope you enjoy it!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKNT UNESA Kelompok Mojokerto 8 Memberdayakan UMKM Jamu Kunyit Asam dengan Inovasi Jamu Bubuk dan Digital Marketing

1 Juni 2022   20:20 Diperbarui: 2 Juni 2022   19:07 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program KKNT MBKM UNESA Kelompok 8 Mojokerto berlokasi di Desa Wiyu, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Desa Wiyu memiliki penduduk yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani dengan tingkat perekonomian menengah ke bawah. Tidak hanya itu, penduduk desa Wiyu juga banyak yang memiliki usaha individu atau biasa disebut UMKM.

Berdasarkan hasil survey yang telah kami lakukan, kami tertarik pada salah satu UMKM yang memiliki potensi untuk dikembangkan karena cara pengelolaannya yang terbilang sederhana dibandingkan dengan UMKM lain yang sudah berkembang sangat pesat. UMKM tersebut adalah UMKM Jamu Bunda Kunyit Asam. Permasalahan yang terdapat pada UMKM Jamu Bunda Kunyit Asam tersebut antara lain:

a) Pemasaran penjualan hanya melalui mulut ke mulut serta status WhatssApp,

b) Masa penyimpanan jamu kunyit asam yang singkat, yaitu hanya bisa bertahan 2 hari diluar lemari pendingin dan 4-5 hari didalam lemari pendingin, dan

c) Pembeli hanya sebatas warga Desa Wiyu saja.

Berdasarkan permasalahan diatas, kelompok kami membuat beberapa rincian program kerja yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan diatas. Rincian program kerjanya antara lain:

a) Inovasi Jamu Bubuk Kunyit Asam,

b) Penyempurnaan Logo Desain Produk, dan

c) Pemasaran secara Digital (Digital Marketing) serta membentuk kerjasama bersama mitra.

Dengan adanya inovasi jamu bubuk diharapkan dapat menghasilkan produk yang inovatif dengan masa penyimpanan yang lebih lama serta dapat dipasarkan lebih luas agar dapat menambah pendapatan. Banyak sekali produk-produk jamu yang dijual dipasaran namun berbentuk cair, maka dari itu kelompok kami membuat inovasi jamu bubuk kunyit asam agar dapat dikonsumsi sewaktu-waktu. Tidak hanya itu, kami juga mengharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga desa Wiyu.

Produk inovasi jamu bubuk kunyit asam yang kelompok kami buat dikemas dalam kemasan ziplock dengan berat bersih 50 gram. Satu kemasan jamu bubuk tersebut bisa digunakan sekitar 3 sampai 4 kali seduh dengan takaran setiap seduhnya kurang lebih 1-2 sendok makan. Masa penyimpanan jamu bubuk kunyit asam yang kami produksi bertahan sampai 3 bulan.

Selain itu, kami juga menyempurnakan logo yang lebih menarik untuk produk jamu kunyit asam agar produk ini memiliki ciri khas dan juga dapat ditempelkan pada kemasan agar mempercantik produk. Serta kami membuat akun e-commerce seperti Shopee dan Instagram agar memperluas pemasaran. Username Shopee dan Instagram UMKM Jamu Bunda Kunyit Asam yang telah kami buat adalah djamu.bunda

dokpri
dokpri

Tidak hanya membuat akun e-commerce untuk memperluas pemasaran, kami juga mencari mitra untuk diajak bekerja sama dalam penjualan jamu kunyit asam. Hingga saat ini, sudah terdapat 3 mitra yang bekerja sama dengan UMKM Jamu Bunda Kunyit Asam. Mitra-mitra ini terletak di daerah bundaran Pacet. Sehingga pembeli jamu kunyit asam saat ini tidak lagi sebatas warga Desa Wiyu saja.

Dalam pembuatan jamu bubuk kunyit asam ini tidak mudah dan seringkali menemui kendala, kelompok kami telah melakukan berkali-kali trial and error untuk menemukan resep yang dirasa pas dan enak. Butuh sekitar 2,5 bulan untuk mendapatkan resep yang pasti serta tips dan trik dalam cara pembuatannya. Selain itu, dalam pembuatan jamu bubuk kunyit asam ini memerlukan waktu dan tenaga yang ekstra. Namun dibalik kendala tersebut, terdapat peluang didalamnya, yaitu dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.

whatsapp-image-2022-04-08-at-11-10-47-6298a7e4bb44862cce120db2.jpeg
whatsapp-image-2022-04-08-at-11-10-47-6298a7e4bb44862cce120db2.jpeg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun