"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sekali pun. Apabila beliau berselera (suka), beliau memakannya. Apabila beliau tidak suka, beliau pun meninggalkannya (tidak memakannya)."Â (HR. Bukhari no. 5409 dan Muslim no. 2064)
Dalam  islam, menghina makanan dapat mengundang murka Allah SWT. Dikarenakan makanan itu juga ciptaan Allah SWT dan juga bisa membuat orang yang memasam makanan tersebut menjadi hati sedih dan kecewa
Kemudian yang terakhir kelima yaitu mengucapkan bacaan hamdalah Hal ini mencerminkan rasa syukur kepada Allah atas rezeki yang diberikan. Ketika kita mengucapkan "Alhamdulillah" dengan tulus, kita mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari-Nya.
Dari Anas bin Malik dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya Allah Ta'ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (Alhamdulillah) sesudah makan dan minum." (HR. Muslim no. 2734).
Secara keseluruhan, adab makan dan minum dalam Islam bukan hanya sekadar aturan tata krama, tetapi juga merupakan cara untuk membentuk karakter muslim yang bertanggung jawab, bersyukur, dan penuh kesadaran spiritual dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Adab ini menciptakan ikatan yang kuat antara perilaku fisik dan nilai-nilai spiritual, mengarah pada hidup yang seimbang dan bermakna.
Selain itu, hadits juga menyoroti sikap bersyukur dalam makan dan minum. Rasulullah SAW bersabda, "Allah senang jika hamba-Nya bersyukur." Oleh karena itu, tidak hanya tindakan fisik yang diinginkan, tetapi juga sikap hati yang penuh rasa syukur atas nikmat makanan yang diberikan Allah.
Dengan mengimplementasikan ajaran adab makan dan minum dari perspektif hadits riwayat Imam Muslim, umat Islam dapat menghadirkan keberkahan dan kesadaran spiritual dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari, menjadikan aktifitas sederhana seperti makan dan minum sebagai bentuk ibadah yang mendalam untuk menjaga hubungan yang baik dengan Allah dan sesama manusia melalui tindakan sehari-hari, termasuk ketika menikmati rezeki yang diberikan-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H