Fosil yang ditemukan berupa fragmen rahang bawah sebelah kanan (dengan kedua geraham muka dan geraham bawah), rahang atas sebelah kiri (dengan geraham kedua dan ketiga), dan gigi lepas. Oleh karena fosil tersebut berukuran sangat besar dan menyerupai raksasa, maka von Koenigswald menyebutnya Meganthropus Paleojavanicus. Meganthropus Paleojavanicus berasal dari kata mega yang berarti besar, anthropus yang bermakna manusia, paleo berarti tertua, dan javanicus artinya Jawa. Adapun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Tulang pipi tebal
- Kening menonjol
- Tidak memiliki dagu
- Gerahamnya besar-besar
- Berbadan tegap
- Bentuk muka diduga masif
- Rahang bawah sangat tegap
- Memiliki bentuk gigi homonin
- Memakan tumbuh-tumbuhan
- Otot kunyah sangat kuat
- Kepala bagian belakang sangat menonjol
- Volume otaknya sebesar 900 cc
DAFTAR PUSTAKA:
p2k.unkris.ac.id. Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald. (https://p2k.unkris.ac.id/en3/3073-2962/Gustav-Heinrich-Ralph-Von-Koenigswald_41257_p2k-unkris.html). Translate Biografi Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald (Bahasa Belanda).
Sulistyanto, B. 2011. Warisan Dunia Situs Sangiran, Persepsi Menurut Masyarakat Sangiran.
Yojanto E. (editor). 2013. Sangiran, Bumi Manusia Jawa yang Tandus. Kompas daring. Edisi Sabtu, 16 Maret 2013.
Museumindonesia.com - Museum Purbakala Sangiran. (2013). Retrieved December 18, 2022, from Museumindonesia.com website: https://www.museumindonesia.com/museum/19/1/Museum_Purbakala_Sangiran_Sragen#:~:text=Berikut%20ini%20adalah%20beberapa%20koleksi,replika)%2C%20dan%20Homo%20sapiens.
Hardi, M. (2022, September). Meganthropus Paleojavanicus, Sejarah Manusia Purba Tertua di Indonesia. Retrieved December 18, 2022, from Gramedia Literasi website: https://www.gramedia.com/literasi/meganthropus-paleojavanicus/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H