Mohon tunggu...
Muhammad Faham Sangundo
Muhammad Faham Sangundo Mohon Tunggu... -

Dokter yang bertugas di RSKB An Nur Yogyakarta. Alumni FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2004. Tertarik dengan segala hal yang berhubungan dengan Islam, Sejarah, Nefrologi dan Urologi. Memberanikan diri untuk membuat akun kompasiana sebagai upaya memenuhi cita-cita saat SD, yaitu menjadi Penulis :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serdadu Berjas Putih

3 Juni 2016   21:18 Diperbarui: 3 Juni 2016   21:22 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetes peluh itu menaburkan wewangian para pejuang

Sama tak kau hiraukan seperti rasa kantuk yg smpai malas mmanggil

 

Tangisan anak yg menggigil demam

Atau darah dari luka korban kecelakaan

Itu lebih menarik perhatian dari pada nyamannya alam mimpi

 

Tak peduli malam natal atau malam takbiran

Ketika si sakit datang pasti kau sambut dgn cekatan

Rumahmu tlh brpindah mnjadi kamar jaga

Keluargamu brgnti mnjadi mereka yg butuh prtolongan

 

Engkau sngguh layak dsebut serdadu

Maju gagah berani ke tengah amuk badai kehidupan

Brgumul dgn darah dan kotoran

Siang malam, spanjang tahun

 

Kalau saja bukan serdadu

kenapa masih saja kau betah jd garis dpn

Tempat sasaran amarah & tuntutan

 

Engkau memang serdadu yg tak prlu sanjung puji

Cukup Tuhan yg mnjadi saksi

Lautan keringat & air mata yg tumpah

 

Hanya Tuhan yg pantas mmbalas

Pijak kakimu disini utk trs melayani

Sebab tak sudi dirimu bangsa lain yg pegang peranan

 

Tersenyumlah hai serdadu,

Banggalah akan dirimu

Sebab Tuhan pasti mngerti

Jas putih itu sewarna hatimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun