Mohon tunggu...
Fafi Rohmati
Fafi Rohmati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fafi

Mahasiswa universitas pamulang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Skeptisme Profesional bagi Auditor

12 Juli 2022   22:46 Diperbarui: 12 Juli 2022   23:04 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penilaian auditor dapat berupa opini atas “wajar tanpa pengecualian” yang mengandung arti bahwa laporan yang diaudit layak dipercaya dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, opini atas “wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas” yang mengandung arti laporan keuangan menyimpang dari prinsip Standar Akuntansi Keuangan (SAK), opini atas “wajar dengan pengecualian” yang mengandung arti kurangnya bukti dan terdapat penyimpangan prinsip SAK, opini atas “tidak wajar” yang mengandung arti terdapat salah saji material, ataupun opini atas “tidak menyatakan pendapat” yang mengandung arti auditor tidak memberikan keputusan karena kurangnya bukti atau keterbatasan pemeriksaan. Opini-opini tersebut berasal dari auditor yang dapat mempengaruhi perusahaan ke depannya sehingga auditor harus berhati-hati dalam pemberian keputusan/opini audit.

Skeptisme professional diperlukan terutama untuk menjaga citra profesi auditor. Tinggi rendahnya sikap skeptisme profesional dapat mempengaruhi kinerja dari seorang audit. Seorang auditor yang memiliki sikap skeptisme profesional yang tinggi cenderung dapat mendeteksi kemungkinan adanya salah saji atau kecurangan yang bersifat material sehingga dapat memberikan keyakinan laporan keuangan bagi para pengguna laporan keuangan.

Dalam hal pengumpulan dan penilaian bukti audit secara objektif menuntut auditor untuk mempertimbangkan kompetensi dan kecukupan bukti tersebut. Selanjutnya, kompetensi dan kecukupan bukti audit tersebut dinilai dalam proses audit dengan menggunakan skeptisisme profesional sehingga ditemukan kebenaran dari laporan keuangan sesuai dengan keadaan perusahaan. Skeptisme profesional audit tidak hanya diperlukan dalam proses audit saja, tetapi juga diperlukan saat pengambilan keputusan dan pemberian opini. Oleh karena itu, Pentingnya skeptisme profesional ini menjadikan seorang auditor untuk menjunjung tinggi sikap skeptisme profesional guna meningkatkan kualitas dari laporan yang dihasilkan.

Daftar Pustaka

Setiyanti, Sri Wiranti. (2012). Jenis-Jenis Pendapat Auditor (Opini Auditor). Jurnal STIE Semarang, Vol 4, No 2 (2012).

Sitorus, Santa Ulina. (2020). Skeptisme Auditor. Academia.edu.

Wiguna, Floreta dan Dini Wahyu Hapsari (2015). Pengaruh Skeptisisme Profesional dan Independensi Auditor Terhadap Pendeteksian Kecurangan. eProceedings of Management, Vol 2, No 1 (2015).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun