Salatiga, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Kelompok 33 dengan anggota Rikya Zubair Syafawi melakukan pengabdian kepada desa Tlogomulyo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
" ini merupakan salah satu inisiatif dari pengabdian saya terhadap desa dengan cara membantu proses pengolahan tembakau yang dilakukan oleh masyarakat desa. Hal ini diharapkan oleh saya agar dapat meringankan masyarakat dalam pengolahan tersebut,".
Dalam pengolahan tembakau krosok ini dilakukan oleh warga dikarenakan hujan abu dari hasil erupsi dari gunung Merapi yang dapat menurunkan kualitas tembakau yang biasanya dilakukan dengan proses pengolahan Rajang. Yang dilakukan oleh salahsatu mahasiswa UIN Walisongo ini adalah menusuk daun tembakau yang sudah dipanen dan kemudian menjemurnya.Â
Dari hasil pengolahan tersebut maka tembakau dapat dilanjut dengan proses pengolahan pembuatan rokok cerutu yang berpotensi nilai tinggi di pasaran.
"pada erupsi gunung Merapi ini yang menghasilkan hujan abu, memaksa warga untuk melakukan proses pengolahan ini guna menghilangkan abu pada daun tembakau. Akan tetapi dengan proses ini membuat tembakau hasil olahan akan laku di pasaran. Namun juga memakan waktu pengolahan yang lebih lama dari biasanya," ujar salah salah satu warga desa Tlogomulyo.
Penulis : Rikya Zubair
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H