Selain sepatu wanita, Louboutin telah berusaha memperluas jangkauannya dalam mode. Dia merambah ke dalam tas tangan pada tahun 2003, meluncurkan "Man Classic Line" pada tahun 2011 dan sejak itu memperkenalkan cat kuku, lipstik dan wewangian.
Di luar kerajaan fesyennya, Louboutin telah menghadapi beberapa tantangan kreatif. Dia bekerja dengan sutradara David Lynch pada pameran foto pada tahun 2007. Pada tahun 2012, Louboutin membantu merancang banyak elemen Feu, atau "Api," sebuah pertunjukan di klub legendaris Paris Crazy Horse.
Upaya Merek Dagang
Dengan semua kesuksesannya, Louboutin telah bekerja keras untuk mempertahankan desainnya dari peniru dan pemalsuan. Dia menuntut perusahaan mode Yves Saint Laurent ke pengadilan atas penggunaan sol luar merah pada beberapa sepatunya, dan pada tahun 2012 ia menggugat perusahaan Belanda vanHaren atas masalah yang sama. Sang designer juga membuat situs web sendiri untuk mengatasi masalah pemalsuan sepatunya.
Upaya Louboutin untuk merek dagang berciri khas tanda merahnya mengalami kemunduran pada Februari 2018, ketika advokat Mahkamah Pengadilan Eropa menetapkan bahwa warna sol sepatunya tidak dapat dianggap sebagai entitas terpisah dari bentuk produk, melemahkan klaim merek dagangnya. pelanggaran.Â
Namun, pengadilan tinggi E.U pada bulan Juni memutuskan mendukung Louboutin, mengatakan bahwa undang-undang yang melarang pendaftaran bentuk tidak berlaku di sini, sehingga mengembalikan kasus ke pengadilan Belanda untuk putusan akhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H