Mohon tunggu...
Syifa Fauziah
Syifa Fauziah Mohon Tunggu... Freelance Writer -

Indescribable

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Aplikasi Praktis buat Para Anak Kos yang Rentan Sakit

8 November 2017   13:08 Diperbarui: 8 November 2017   13:47 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika mendengar kata "anak kos" apa saja hal yang terbersit di benak kita? Beberapa yang paling sering disebutkan terkait anak kos, di antaranya: mahasiswa, merantau, jauh dari orangtua, mie instan, maag, pola makan yang buruk, junk food, uang sewa, transferan, sibuk, kere, dan sebagainya. Kalau dilihat-lihat tampaknya hal negatif semua, ya? Tapi memang sulit dipungkiri sih, kalau anak kos mempunyai gaya hidup yang kuang teratur. Anak kos mungkin merasa bisa hidup bebas tanpa pantauan orang tua, namun saking bebasnya, kadang mereka juga suka abai terhadap kesehatan.

Sebagai anak kos, saya pun mengaku sering keras kepala dan cenderung urakan terkait kegiatan-kegiatan yang saya lakukan. Ketika di rumah, orang tua saya selalu menyuruh saya makan dan tidur dengan waktu terjadwal. Namun ketika di kosan? Mau saya makan dan tidur jam berapapun, tak ada yang mengomeli. Bahkan terkadang saya sampai lupa waktu saking asyiknya mengerjakan sesuatu. Lupa sholat, lupa makan, lupa tidur, juga lupa mantan... *eh. :D

Belum lagi soal masalah nutrisi. Karena situasi finansial tak sestabil di rumah, anak kos juga cenderung tak memperhatikan masalah asupan gizi. Yang penting makan, yang penting kenyang, tapi juga yang penting murah. Maka makanan instan atau junk food pun selalu ada dalam menu makan anak kos. Alhasil pola makan dan tidur yang tak teratur ditambah nutrisi tak seimbang, belum lagi capek dan stress karena tugas dan sebagainya, bisa dibayangkan bagaimana rentannya kondisi kesehatan para anak kos, kan?

Saya pun mengerti bagaimana para anak kos yang kebanyakan masih mahasiswa hingga usia sekitar menengah 20-an pasti jarang  yang mau berinisiatif untuk selalu memeriksakan dirinya ke dokter atau klinik secara rutin. Pertama, tak ada waktu. Kedua, biaya check-up bagi kebanyakan anak kos itu mahal. Lagi pula, kebanyakan orang pasti baru ke dokter atau ke rumah sakit kalau memang dia merasa sudah benar-benar tak sehat. Sakit ringan seperti flu, demam atau pusing mah cukup istirahat atau beli obat di apotek saja.

Tapi rupanya gejala-gejala sakit ringan juga bisa merupakan tanda penyakit yang lebih parah, lho! Karena bukan pakarnya, terkadang kita mengira bahwa gejala yang kita derita cuma sakit biasa. Apalagi karena memang beberapa penyakit memiliki gejala yang hampir mirip. Sakit perut misalnya. Selama saya ngekos, saya memang sering mengalami nyeri di perut. Saya pikir sih wajar,  karena saya sering telat makan, makanya perut jadi sakit. Sampai suatu hari saya iseng buka aplikasi GueSehat di hape saya dan memasukkan gejala yang saya alami. 

Hasilnya ternyata ada beberapa kemungkinan penyakit yang saya idap, bukan sekadar "sakit perut karena telat makan". Gejalanya memang mirip-mirip, tapi mereka membutuhkan penanganan yang berbeda. Kebayang gak kalau terus-terusan dianggap enteng, lalu cuma minum obat warung seadanya? Kalau salah obat gimana? Asli, saya gak tahu kalau "sakit perut" ada begitu banyak macamnya.  Guesehat jadi membuka mata saya dan bikin saya lebih peduli dan berhati-hati soal kesehatan. Sehabis itu, saya juga langsung cari info soal makanan apa yang harus dihindari dan banyak dikonsumsi. Yup, semua info itu saya dapatkan juga di GueSehat. 

Selama ini saya memang tak terlalu peduli soal kesehatan, anggap enteng pas sakit, jarang ke dokter pula. Saya juga tak kepikiran untuk selalu membaca artikel-artikel kesehatan di internet. Yah, karena memang saat ini internet selalu didominasi sama artikel-artikel politik dan gosip seleb juga sih, jadi tambah malas. Tapi kalau misalnya dengan satu aplikasi kita bisa mendapatkan segala informasi terkait kesehatan yang kita butuhkan tanpa perlu scroll di google dan tentunya bebas artikel hoax, wah....  Asli, hal ini membantu banget dan bikin semangat untuk selalu hidup sehat pastinya.

Dan tentu saja, GueSehat memiliki beberapa fitur utama yang sangat bermanfaat, yaitu:

  • Sakit Apa?

Fitur ini memungkinkan kita mengetahui diagnosa penyakit dari gejala-gejala yang sering kita alami, seperti contoh pengalaman yang saya ceritakan sebelumnya.

tayangan fitur Sakit Apa
tayangan fitur Sakit Apa
Kita cukup isi data pribadi seperti usia dan jenis kelamin, menunjukkan area yang terasa sakit pada gambar, lalu menyebutkan gejala secara spesifik. Misalnya kita pilih area perut, lalu akan ada pilihan keterangan apakah sakit perutnya melilit atau tidak, terasa seperti kram, disertai mual dan muntah, dan sebagainya. Kalau sudah, nanti kita akan diberi beberapa kemungkinan diagnosa penyakit  berdasarkan gejala tadi. Diagnosanya diurutkan dari persentase tertinggi kemungkinan penyakit tersebut kita idap. Selain itu, tercantum juga penjelasan medis mengenai penyakitnya, disertai pula penanganan yang harus dilakukan. Lengkap! Eh, tapi ingat ya, untuk hasil yang lebih akurat, kita juga tetap harus konsultasikan ke dokter secara langsung. 
  • Direktori

direktori-5a029ddb5169950f936da636.jpg
direktori-5a029ddb5169950f936da636.jpg
Kalau kita sudah dapat diagnosa, tentu kita gak mau sembarangan bertindak. Nah, di fitur direktori, GueSehat menyediakan daftar dokter, spesialis, dan klinik/rumah sakit. Semuanya dapat disortir berdasarkan bidang kesehatan, lokasi, bahkan range harga! Tersedia juga daftar tempat sehat lain seperti, gym, spa, serta rekomendasi tempat kuliner yang sehat. 

Untuk di Bandung sendiri, direktori rumah sakit dan tempat klub kesehatan atau gym sudah lumayan, hampir lengkap. Akan tetapi yang masih sangat kurang itu direktori untuk dokternya. Kita tunggu saja perkembangannya ya! 

  • Forum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun