Mahasiswa KKN UPGRIS Desa Gondang Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal Jawa Tengah,mengajak ibu-ibu di lingkungan lokasi KKN untuk memanfaatkan pekarangan rumah yang kosong untuk budidaya tanaman jahe merah dan apotik hidup lainnya. Langkah ini merupakan inisiatif yang muncul melihat dari peluang di era pandemi covid-19 ini.
Adanya lahan yang kosong membuat kami terpikirkan untuk bagaimana bisa memanfaatkannya. Tanaman jahe merah dipilih dan difokuskan untuk dibudidayakan melihat dari segi manfaatnya yang sangat banyak. Tidak hanya sebagai bumbu dapur,jahe juga banyak manfaatnya untuk kesehatan diantarnya mencegah masalah perut,berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh dan dipercaya dapat membantu meringankan batuk,pilek,sakit tenggorokan,serta mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Melansir dari berbagai sumber,jahe merah juga  mengandung minyak atsiri yang tinggi,begitupula kandungan zat oleoresin,gingerol,dan zingerin.
Karena segudang manfaatnya tersebut tanaman jahe merah di era pandemi covid-19 seperti ini sangat dicari oleh masyarakat luas,tanaman jahe merah ini kebanyakan diolah sebagai jamu atau minuman yang berkhasiat dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan menangkal virus virus masuk ke dalam tubuh. Tentunya dari minat konsumen yang tinggi tersebut menjadikan harga jual jahe merah sangat tinggi.
Upaya budidaya jahe merah ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu dalam peningkatan penghasilan dari hasil panen jahe merah tersebut. Selaim untuk peningkatan penghasilan tanaman jahe juga bisa diolah sendiri sebagai obat atau minuman untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Langkah ini diharapkan dapat menyehatkan tubuh dan ekonomi ibu-ibu di lingkungan lokasi KKN.
Penulis : Faesal Abda'u (Mahasiswa UPGRIS FEB 17)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H