Warteg tidak lagi identik untuk kelas menengah kebawah. Kini bilik-bilik egaliter terbentuk sebagai penyatuan atas berbagai kalangan yang datang. Filososi meja warteg yang menempel dan kursi kayu panjang adalah bukti gambaran atas peleburan strata sosial. Semua menikmati makan berhimpit-himpitan, di atas satu meja, tidak individualis, dan tidak terpencar-pencar. Pelanggan akan terlihat sama saja.Â
Warteg menggambarkan ruang egaliter yang tidak membeda-bedakan siapa saja, tidak membedakan status sosialnya. Warteg adalah pembuktian atas ruang egaliter yang nyata.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H