Mohon tunggu...
Faesa Raud Atfal
Faesa Raud Atfal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

mahasiswa program studi sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Melihat Potensi Budidaya Ikan Lele Desa Tarum yang Besar, KKN 308 Kembangkan Inovasi Produk Olahan Ikan Lele

5 September 2022   12:24 Diperbarui: 5 September 2022   12:40 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Tarum Kecamatan Prajekan Kabupaten Bondowoso merupakan desa yang terletak di wilayah ujung utara Bondowoso. Memiliki potensi yang sangat besar dibidang perikanan air tawar terkhusus ikan lele, terdapat banyak tambak-tambak maupun kolam buatan yang tersebar di berbagai titik di wilayah desa Tarum. 

Ikan lele menjadi salah satu pilihan warga masyarakat desa untuk melakukan budidaya karena perawatan yang mudah dan tidak terlalu membutuhkan tempat yang begitu besar. Namun demikian, masih sering ditemukan masalah yang berkaitan dengan pemasaran maupun penjualan yang rendah termasuk penjualan ikan lele secara langsung dari kolam dan tidak diolah hingga menghasilkan suatu produk dengan nilai jual yang tinggi.

Kelompok KKN 308 Universitas Jember yang diterjunkan melihat potensi yang besar tersebut menjadi suatu peluang yang menjanjikan jika pengolahannya dapat dilakukan dengan baik. Salah satu bentuk inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN 308 adalah membuat Nugget Ikan Lele dan Kerupuk Tulang Ikan Lele yang diberi nama Nakole dan Krokole. 

Nugget lele sendiri dibuat dengan menggunakan daging ikan lele segar yang langsung diambil dari kolam budidaya milik desa, dan diolah dengan menggunakan resep yang diracik untuk membuat citarasa yang lezat. Ikan lele memiliki kandungan gizi yang baik, yaitu kadar air 78,5 gr, kalori 90 gr, protein 18,7 gr, lemak 1,1 gr, Kalsium (Ca) 15 gr, Phosphor (P) 260gr, Zat besi (Fe) 2gr, Natrium 150gr, Thiamin 0,10gr, Riboflavin 0,05gr dan Niashin 2,0 gr per 100gram. 

Lele mengandung protein dan zat penguat tulang (kalsium) yang tinggi sehingga baik untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Selain itu lele juga mengandung mineral lain yang tidak kalah penting untuk kesehatan tubuh. Akan tetapi kebanyakan anak-anak tidak menyukai rasa ikan lele karena berbau amis. 

Orang tua seringkali kesulitan untuk membujuk putra-putrinya mengonsumsi ikan lele. Sehingga nugget lele bisa menjadi alternatif pilihan bagi orang tua untuk putra-putrinya yang kurang menyukai tekstur dan rasa dari ikan lele karena bau amisnya. Nugget lele disukai anak-anak karena tekstur dan rasanya yang lezat serta tidak terasa bau amis dari ikan lele.

dokpri
dokpri

Selain nugget lele, kelompok KKN 308 juga membuat Kerupuk Tulang Ikan Lele untuk memanfatkan limbah lele yang hanya diambil dagingnya saja. Selama ini pemanfaatan ikan lele sebagai olahan pangan hanya terbatas pada dagingnya. Pengolahan limbah seperti kepala dan tulang belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal kepala dan tulang ikan lele mempunyai komponen utama berupa protein, lemak, garam kalsium, dan fosfat yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, biasanya hanya digunakan untuk pakan ternak. 

Oleh karena itu kelompok KKN 308 memaksimalkan pengolahan limbah ikan lele menjadi kerupuk yang memiiki nilai jual tinggi. Kerupuk tulang lele tersebut merupakan hasil olahan inovasi mahasiswa untuk membantu berjalannya usaha desa yang nantinya akan dimasukkan ke dalam Bumdes desa Tarum yang bernama "Tarum Maju Jaya" khususnya yang bergerak dibidang kewirausahaan dan budidaya ikan lele.

dokpri
dokpri

Jadi selain memanfaatkan potensi lele yang ada di Desa Tarum Mahasiswa KKN 308 Universitas Jember juga melakukan restrukturisasi terkait BUMDes yang ada pada Desa Tarum. BUMDes yang semula masih masih belum dapat berjalan secara optimal kemudian dilrekstrukturisasi  terkait dengan kepengurusannya dan telah berganti nama menjadi "Tarum Maju Jaya". Sehingga dengan dilakukannya rektrukturisasi tersebut nantinya produk olahan lele yang dibuat dapat dijual melalui BUMDes. Namun penjualan yang dilakukan tidak hanya melalui BUMDes saja, penjualan juga dilakukan melalui media online. Dan diharapkan dengan penjualan melalui media online ini akan mampu meningkatkan penjualan.

Apriyana, Ika. 2014. Pengaruh Penambahan Tepung Kepala Ikan Lele (Clarias Sp) dalam Pembuatan Cilok Terhadap Kadar Protein dan Sifat Organoleptiknya. Unnes Journal of Public Health, 3(2): 2-3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun